Padahal sebelum metode HL ada beberapa siswa yang nilainya dibawah rata- rata. Ujiannya sangat pas- pasan dan cenderung kurang. Namun dengan ujian di rumah tiba- tiba nilainya melonjak. Matematikanya yang biasanya tertinggi 6 ketika ujian menggunakan metode Home Learning dengan google form hasilnya luar biasa selalu di kisaran 8.
Apakah guru akhirnya harus berkata wow.. luar biasa perkembangannya, atau malah curiga jangan -- jangan bukan dia yang mengerjakan. Â Ini sebuah dilema bagi guru, sebuah kasus yang jarang terjadi ketika masih berlangsung di kelas.
Banyak resiko dengan pembelajaran daring. Kuncinya sebetulnya adalah kejujuran siswanya. Kalau dari awal niat siswa tidak jujur maka ujianpun bisa diakali. Sambil mengerjakan mereka masih bisa mencari jawaban lewat google. Atau di bantu teman atau saudaranya yang lebih pintar. Resiko pembelajaran daring adalah pengawasan guru yang lemah. Mengandalkan kepercayaan akan kejujuran siswa juga tidak mungkin, karena saat ini muara pembelajaran masih pada nilai. Bukan proses. Yang dikumpulkan guru untuk dilihat layak tidaknya siswa naik kelas dominannya adalah nilai.
Maka jangan kaget ketika banyak orang cerdas, dengan IP tinggi saat ini banyak yang kaget ketika dihadapkan pada sekolah kehidupan. Kerja nyata di dunia yang sangat berbeda dengan ketika masih dibangku sekolah atau perkuliahan. Sekarang ilmu pengetahuan gampang di dapat. Dengan membuka mesin pencari google referensi gampang di cari, kalau malas membuat karya ilmiah dari hasil usaha sendiri bisa dengan copy paste.
Kembali pada bahasan awal, Nilai ujian teori masih menjadi andalan untuk mengukur suksesnya proses belajar dan mengajar. Banyaknya mata pelajaran yang diuji dan banyaknya mata pelajaran yang harus dikuasai  membuat sekolah di Indonesia kebanyakan belum bisa mewujudkan pendidikan berbasis karakter dan siapnya mereka menghadapi persaingan global. Padahal dasar pendidikan utamanya adalah mendidik siswanya untuk bisa bersaing di berbagai bidang,kreatif menciptakan temuan baru. Mampu dan siap menghadapi ujian sebenarnya yaitu ujian kehidupan. Salam damai selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H