"Anda mempunyai kakak laki- laki yang ahli bahasa dan pintar."
"Nama kakak Saya Sosro Kartono. Sangat mendukung langkah saya, kepadanya saya titipkan pemikiran saya."
"Lalu bagaimana tanggapan anda dengan kemajuan perempuan jaman sekarang?"
"Bangga, sekaligus prihatin juga?"
"Bangga ketika perempuan sudah bisa membuktikan bahwa ia bisa sejajar dengan pria dalam hal pemikiran dan prestasi. Sudah banyak mentri, doktor mumpuni perempuan. Profesor dan politikus. Itu membanggakan. Yang mengecewakan adalah perempuan masih sering dianggap sebagai sasaran kebejadan manusia yang laknat yang menganggap perempuan sebagai pemuas nafsu sex laki-laki. Berapa banyak perempuan tewas setelah diperkosa, berapa banyak perempuan yang juga melacurkan diri, menjual harga diri hanya untuk mengejar kekayaan, mempercantik diri sendiri namun menjual harga dirinya. Ini yang membuat saya prihatin."
"Apakah di Jaman anda tidak ada pelacuran?"
"Sejak jaman baheula pelacuran sudah ada, tetapi terbatas, karena banyak perempuan menjadi selir dari bangsawan."
"Siapakah penulis favorit anda waktu itu? terutama dari Indonesia."
"Saya menikmati karya Multatuli dan surat- surat cintanya, juga buku Max h
Havelaar. Bahkan sudah membacanya dua kali."
"Mbakyu kutu buku juga?"