Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Vandalisme "Anarko" Pengkhianatan pada Dunia Seni

13 April 2020   07:08 Diperbarui: 13 April 2020   07:27 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto mural karya penulis didinding sekolah (dokumen pribadi)

Lebih Baik Gabung Ke Seni Graffiti atau Mural

Semoga kelompok Anarko Sindikalis segera sadar bahwa apa yang mereka lakukan salah. Kalau ingin melakukan sumbangan kepedulian terhadap masyarakat bolehlah membuat graffiti atau mural yang membangun kesadaran. 

Banyak kok kelompok pelukis jalanan yang mampu memberi ide segar dengan melukis mural yang indah dan inspiratif, malah memberikan kekuatan moral bagi yang sedang menghadapi ancaman virus. 

Anti kemapanan juga harusnya empan papan atau lihat situasi.Mural contohnya adalah membuat gambar di atas tembok bertujuan mengedukasi masyaraakat tentang isu terkini baik tentang bahaya narkoba, bahaya pergaulan bebas dan misi kampanye lain lewat bahasa gambar. 

Selain tampak indah juga memberi pendidikan dan informasi melalui gambar atau lukisan. Sedangkan Grafiitti adalah seni tulisan yang dibuat seunik dan serumit mungkin sehingga nampak kesan tiga dimensi. 

Perpaduan warna, goresan dan seni tipografi membuat graffiti tampak indah dipandang mata dan dapat menjadi saluran estetika pelukis dan seniman jalanan.

foto mural karya penulis didinding sekolah (dokumen pribadi)
foto mural karya penulis didinding sekolah (dokumen pribadi)
Semoga akar- akar dari kelompok Anarko dan kelompoknya segera bisa ditangkap sampai ke akar- akarnya agar situasi bisa terkendali dan masyarakat kompak membangun solidaritas untuk menghadapi ancaman yang akan merongrong kewibawaan negara.

Vandalisme sebuah bentuk kenakalan dengan. Kenakalan karena tidak atau sengaja mengabaikan estetika, dan menganggap kemapanan adalah ancaman. 

Coret- coretan di tembok dengan tidak mengikuti aturan hanya berefek mengotori ruang publik dan tidak ada unsur seninya sama sekali. Semoga banyak seniman turun tangan memberitahu mereka yang masuk kelompok anarko untuk menyalurkan bakat coret- coretannya ke wadah seni jalanan yang lebih teorganisir dengan mengedepankan keindahan daripada kecenderungan mengotori ruang publik.

Sumber: Warta kota.tribunnews.com

                  Tagar.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun