Kunci dari habisnya penyakit yang sedang mewabah karena masyarakat kompak bersama mencegah virus berkembang. Tidak mentolerensi adanya pelanggaran yang berdampak besar terthdap masyarakat. Tidak lagi saling tubing, saling tuduh, melainkan bekerja bersama mengatasi gejolak dalam masyarakat untuk hidup tenang.
Jokowi sudah bekerja keras, sudah melakukan tugas dengan tanpa lelah. Masyarakat sendiri yang harus bisa menyesuaikan diri. Semakin bisa mengendalikan diri dan membantu suksesnya masyarakat lepas dari wabah akan semakin cepat virus berlalu. Sebaliknya jika masyarakatnya semakin ngeyel dan susah diberitahu, konsekwensinya berat, bahkan Dylan saja berat menanggungnya (apa sih kok jadi ngelantur )
Kalau Jokowi sudah bekerja keras, teman- teman yang disumpah untuk membantu presiden menjalankan roda pemerintah dengan baik juga harus mengikuti alur bekerja presiden. Sekali lagi Berat sama Dijunjung ringan sama dijinjing akan membuat masyarakat bisa merasakan kembalinya kehidupan yang tenang dan penuh warna.
Masyarakat diminta untuk tidak bingung, cemas dan takut. Manusia cukup tenang dan melakukan aktifitas rumah yang bernilai positif. Cegah kegatalan para politisi, pengamat dan siapa saja untuk mengritik kebijakan pemenrintah. Bisa jadi pemerintah bingung mana yang menjadi prioritas  mana yang bisa dilakukan setelah kebutuhan urgen selesai.
Jokowi pasti berpikir agar masyarakat tidak semakin tersakiti oleh banyaknya masalah yang dibawa ke rumah dan akhirnya membuat masyarakat bingung . Lupakan politik sejenak, lupakan perseteruan dan kompak membangun bangsa. Jokowi sebagai masinis dan penentu lalu lintas kereta bernama Indonesia yang sedang melaju, masyarakat ya ikut naik dengan tidak melebihi batas kapasitas penumpang, tidak lagi bergelantungan  di atas atap. Masyarakat yang cerdas tahu diri untuk tenang ikut masinis sampai pada tujuan yang sudah ditentukan. Karena lebih indah mengikuti peraturan jika itu untuk kepentingan bersama. Salam damai selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H