Fahira dan Kontroversi Pernyataan yang berbuah Hujatan
Fahira Idris politikus, Anggota DPD RI terpilih mewakili DPD Jakarta baru -- baru ini mendapat kritikan tajam dari netizen terkait cuitannya di Twitter yang mengatakan Indonesia berbohong dalam hal penyebaran Virus Corona, Ia mengutip beberapa berita yang setelah ditelusuri ternyata hoax.
Sekelas Fahira Idris yang mendapat mandat sebagai wakil daerah, wakil rakyat seharusnya bisa memfilter perkataan, melakukan cek dan ricek dan membawa data akurat sebelum mengemukakan pendapat baik di depan masyarakat umum maupun media sosial.
Dampaknya sangat besar karena dia adalah publik figur. Tetapi ternyata banyak politikus negeri ini yang lebih suka membuat pernyataan kontroversial. Toh dengan uang, dengan sosok yang terlanjur terkenal akan mudah menjaring suara, padahal banyak politikus mempunyai rekam jejak buruk.
Masyarakat sendiri yang ternyata masih terninabobokkan dengan Chasing, penampilan dan seringnya tokoh yang masuk dalam pemberitaan. Sama Halnya dengan Anies Baswedan yang semakin populer karena seringnya disebut dalam pemberitaaan.
Modal politikus akan lebih lempang jika bisa mengolok- olok bangsa sendiri. Mempermalukan diri sendiri di lingkup dunia. Masih ingat kasus yang menimpa komisioner KPAI yang melontarkan pendapat bahwa berenang bisa menyebabkan kehamilan. Gara- gara postingan tersebut komisioner itu mendapat sorotan media dunia. Bukannya prestasi tetapi nama cemar yang menyebar ke seluruh dunia.
Politikus Harus Hati Hati dalam Bicara
Sebaiknya setiap politikus harus dibekali dengan pengetahuan cukup dalam hal komunikasi. Mereka harus sadar apa yang terlontar dari perkataannya bisa berdampak besar terhadap kedewasaan politik Indonesia. Apa kata dunia jika politikus Indonesia ternyata banyak yang berasal dari orang- orang yang terlanjur terkenal tetapi dengan rekam jejak kelam.Â
Bagusnya politikus Indonesia harus diisi dengan orang- orang yang kapable kompeten serta mampu mewakili masyarakat dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan, kesejahteraan dan kedamaian melalui suaranya di parlemen. Kalau ternyata hanya terdiri dari orang- orang yang sibuk mencari proyek dan sibuk mencari celah kekuasaan ya apa gunanya sebagai anggota DPR dengan julukan yang terhormat, Yang Mulia...
Sebagai masyarakat saya berharap sosok seperti Fahira Idris dan teman- temannya mau menahan diri untuk tidak melontarkan pernyataan blunder yang akhirnya memalukan diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H