Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

TVRI, Nostalgia Ketoprak, dan Fenomena "Kerajaan Baru" Pertanda apa?

20 Januari 2020   15:01 Diperbarui: 21 Januari 2020   22:32 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketoprak Hiburan rakyat (jateng.tribunnews.com)

Raja dan ratu Keraton Agung Sejagat yang akhirnya ditangkap (regional.kompas.com)
Raja dan ratu Keraton Agung Sejagat yang akhirnya ditangkap (regional.kompas.com)
Munculnya Kerajaan Keraton Agung Sejagat di desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan,Kabupaten Purworejo, Adipati Jipang  di BloraJadi teringat cerita tentang Aryo Penangsang yang dibunuh oleh Sutawijaya (Panembahan Senopati) dengan cara Licik: menurut sudut pandang masyarakat Jipang Panolan, dan fenomena munculnya kerajaan- kerajaan besar di jaman dahulu, Sunda Empire, Kerajaan Ubur- ubur, mungkin adalah respon bahwa masyarakat tengah lelah dengan berbagai masalah hidup di zaman modern ini.

Mereka ingin membangun mimpi melalui cerita sejarah zaman dahulu, terinspirasi dengan kesenian ketoprak, membayangkan enaknya menjadi raja dan ratu yang dipuja dan bisa duduk di singgasana dengan disembah dan dielu- elukan.

Uang mengalir dari setoran atau istilah jawanya "Asok Bulu bekti" atau bahasa sederhananya setoran pajak dari masyarakat.

Halusinasi dan  Masyarakat yang tengah Capek "Intrik Politik"
Rupanya Ratu dan Raja Keraton Agung Sejagat sedang berhalusinasi ingin seperti raja seperti yang digambarkan dalam kesenian rakyat ketoprak. 

Hiburan masyarakat di tengah sibuknya mereka mencangkul dan menyiangi ladang. Toto Santoso dan Fanni Aminadia Raja dan Ratu itu dianggap berhalusinasi dan akhirnya dicokok pemerintah karena dianggap mengganggu ketertiban umum.

"Halu" nya orang- orang seperti itu harus diapresiasi, dan kemudian diarahkan. Pemerintah mesti mendorong para seniman gamelan, lukis dan ketoprak mampu mendesain gambar- gambar tersebut dan melatih generasi sekarang. 


Pemerintah tidak harus langsung memberangus, tetapi menelisik sejarah mengapa muncul fenomena orang-orang halu yang ingin menjadi penguasa dengan cara instan. Padahal mendirikan kerajaan itu tidaklah semudah merancang pertunjukan ketoprak. 

Mendirikan negara dalam negara merupakan tindakan kriminal, kecuali Pendirian "kerajaan" hanya bertujuan menarik wisatawan, membangkitkan lagi budaya yang pernah lahir di masyarakat yang masih kental nuansa tradisinya.

Kalau hanya bertujuan wisata sebaiknya inisiatif masyarakat perlu didukung. Toh asal tidak bertujuan " membuat tandingan" maka kerajaan- kerajaan itu muncul sebagai kekayaan budaya bangsa yang perlu dilestarikan bukan diberangus keberadaannya. 

Kecuali jika sudah terang- terangan melawan pemerintah yang resmi, perlu diambil tindakan. Salam damai selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun