Terkesan seperti autis biar saja, toh tidak merugikan mereka. Dari pada bengong dan akhirnya membuat kegiatan negatif seperti membuat obrolan gosip belum tentu kebenarannya, atau melakukan kegiatan yang merugikan orang lain dan keluarga seperti main judi, atau menghisap nikotin dan banjir yang membuat resah warga tetangganya.
Sebetulnya penulis tetaplah bagian dari masyarakat biasa. Ia bisa bersosialisasi, berdialog dan bercanda saat waktu yang tepat, namun ada saatnya penulis perlu menepi dari keramaian masuk dalam dunia "sunyi"
Bagi saya lebih bagus  menulis daripada membuat resah dan rusuh lingkungan dengan menggerakkan orang untuk membuat gosip yang belum tentu benar. Menulis adalah melakukan aktifitas berpikir dan menyumbang pemikiran dengan bahasa tulis. Melalui blog, media sosial, media massa mereka yang tercatat sebagai penulis lebih menyukai ketenangan dan menyukai dunia tulis menulis sebagai media ekspresi dan sosial.
Seperti kata Pramoedya Ananta Toer Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Tulisan-tulisan yang ,sudah ditulis di media sosial, (platform blog) akan abadi dinikmati sampai generasi berikutnya. Jika hanya disindir" penulis itu autis" hanya sibuk dengan dirinya sendiri saya katakan masa bodoh! Selagi masih bisa berpikir positif, jernih, menulis adalah sebuah kegiatan positif yang mampu menginspirasi banyak orang.
Terkadang Butuh Sikap Masa Bodoh Saat Menulis
Untuk bisa menjadi penulis yang bisa menulis dalam segala kondisi butuh semangat besar, melenyapkan sikap malas dan tidak mau belajar itu hal utama. Jika ada yang nyinyir dengan kegiatan menulis yang sedang kita lakukan, tutup telinga! diambil hikmahnya dan tidak terjebak dalam provokasi yang membuat lemah tekad seseorang untuk konsisten menulis.
Sebuah tantangan besar jika bisa meyakinkan bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan positif yang mampu memberikan keuntungan dan nilai tambah jika tekun dilakukan. Tidak menutup kemungkinan bahwa hidup sebagai penulis juga bisa menjanjikan masa depan, asal dilakukan dengan totalitas dan disiplin dalam mengatur irama kerjanya.Â
Konsistensi, ketekunan, kesabaran, mental baja, tidak mudah putus asanya adalah kuncinya. Ingin mencoba menjadi penulis?Lakukan tidak usah menunggu kesempatan datang.Â
Kunci utama menjadi penulis adalah: Menulis, menulis dan menulis.Kalau ada yang iseng menyindir bahwa penulis itu adalah orang autis. Masa bodoh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H