Yang dulu tergambar sebagai orang yang rapi, klimis dan berwibawa  sekarang mungkin berubah. Penampilan low profile, atau malah yang aneh seperti sosok yang muncul di Youtube. Atta Halilintar, Mawang, dan mereka yang berani berinovasi di media sosial.
Mau tidak mau gambaran pahlawan di era modern lambat laun berubah. 40 tahun yang akan datang mereka yang disebut pahlawan di generasi  yang akan datang pasti bukan tokoh pahlawan perang, pahlawan yang berdarah- darah yang meninggal saat bertugas di lapangan.
Bisa jadi sosok Nadiem Makarim, Jokowi, Para pembaharu teknologi, penggagas media atau pahlawan pembaharu lingkungan atau mereka yang bisa menemukan dan mematenkan teknologilah yang disebut pahlawan.
Pada generasi penulis gambaran pahlawan masih jelas karena literasi sejarah masih banyak dijumpai, buku- buku tentang pahlawan, film film tentang sosok pahlawan masih mudah ditemukan.
Jika pada saatnya kecerdasan artifisial, era robot dominan maka mau tidak mau pergeseran persepsi siapakah yang disebut pahlawan pasti terjadi.
Pahlawan di era media sosial adalah mereka yang gigih memanfatkan media sosial untuk membantu masyarakat mewujudkan cara mempercepat pekerjaan, mempermudah akses untuk memajukan usaha, memperlebar cakupan sehingga skala usaha membesar.
Penggagas aplikasi pembelajaran, mereka yang bisa menghubungkan produsen dan konsumen, programmer-programmer handal yang bisa merancang sistem dalam birokrasi, anggaran keuangan, transportasi berbasis IT.
Pergeseran titik fokus perjuangan masa kini adalah perang dunia maya, perang teknologi bukan lagi berdarah- darah tetapi lebih pada saling mengalahkan dalam hal teknologi.
Perangpun sekarang tidak perlu melibatkan manusia sebagai pelaku langsung. Pesawan drone bisa digerakkan dengan komputer, remote controle. Era coding, rumus- rumus aplikasi digital menjadi keharusan untuk dikuasai. Sebab mereka yang menguasai teknologilah yang akan memiliki masa depan.
Dunia literasipun mulai bergeser, era kertas pelan- pelan lenyap berganti dengan digital. Semua undangan rapat, majalah, pengumuman, lamaran kerja dan deal bisnis menggunakan jasa digital.
HP telah banyak terobosan dengan tidak lagi menggunakan uang fisik. Cukup dengan teknologi barcode, pemindaian lewat smartphone sudah bisa berbelanja apa saja termasuk membayar pajak, membayar iuran listrik, air, tagihan -- tagihan kartu kredit.