Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Terpikir Bunuh Diri karena Tak Punya Budaya Malu

17 Oktober 2019   16:04 Diperbarui: 17 Oktober 2019   16:46 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunuh diri itu aib tetapi korupsi itu bisa menaikkan popularitas. Toh setelah menjalani masa penahanan dan penjara bisa masuk lagi sebagai tokoh nasional. Masyarakat Indonesia mudah lupa sih  dan mudah melupakan tindakan kejahatan.

Seharusnya mereka dikucilkan dan dipermalukan supaya tidak mengulang lagi. Kalau dibiarkan ya paling hukuman beberapa tahun saja, dikurangi dengan remisi. Sedangkan mereka dibalik jeruji tetap bisa tidur nyenyak di ruangan ber AC, sesekali travelling keluar negeri atau keluar kota. Alangkah lucunya negeri ini.

Tetapi seburuk-buruknya negara sendiri tetap harus bangga. Jadi ingat pepatah lebih senang hujan batu di negeri sendiri daripada hujan emas di negeri orang.Tetapi apakah harus bangga dengan pejabat korup yang suka memarkup anggaran.

Kompensasinya mereka menutupinya dengan rajin berderma, membangun tempat ibadah, ziarah ke tempat suci dengan uang panas hasil korupsi. Sebagian ditabung di tempat yang susah terjangkau media dan melakukan investasi membeli properti, tanah, bisnis kuburan dan bla- bla-bla untuk cuci-cuci membersihkan jejak dari kejahatan korupsi.

Serakahnya Pesohor dan Keangkaramurkaan yang Susah Diberantas
Tetapi kapan makmurnya dan bagaimana bisa maju jika uang yang seharusnya dibagi untuk kesejahteraan rakyat malah dikemplang mereka yang terbiasa hidup mewah. Hidup di atas penderitaan rakyat. Bunuh diri karena korupsi. Tidak ada dalam kamus Bro. Tebal muka dan masa bodoh itulah sifat- sifat para elite.

Penulis merasa banyak hal yang harus diperbarui termasuk dalam hal kedisiplinan masyarakat, membangun budaya malu yang lenyap sejak era reformasi. Jika muncul pembiaran dan akhirnya pemerintah tidak peduli lagi maka pengulangan sejarah masa silam terhadap kerajaan besar yang akhirnya tumbang karena perang saudara akan selalu muncul.

Surodiro jayaningrat lebur dening pangastuti (Segala bentuk keangkaramurkaan, kejahatan dan sifat buruk akan lebur dengan adanya kasih sayang). Dengan kasih sayang niat buruk untuk mengakhiri hidup, membangun niat melakukan korupsi,berusaha melakukan makar dan menggulingkan pemerintahan disentuh dengan saling mengasihi. 

Budaya malu muncul kembali dan elite dan masyarakat malu untuk berbuat tidak jujur dan mengurangi jatah kebahagiaan orang lain (sebuah mimpi dan khayalan yang rasanya utopis, sangat susah dijangkau saat ini)

Salam damai mas bro ...sis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun