Sampai manakah peran agama meredam Korupsi?
Apakah kekhusukan dalam menjalankan ibadah agama tidak berbanding lurus dengan berkurangnya nafsu melakukan pengemplangan, pungutan liar dan tindak korupsi.Â
Sudah banyak anggaran untuk melakukan gelar akbar para pemeluk agama, melakukan demo atas penistaan terhadap agama, melakukan kerusuhan hanya karena merasa agamanya dihina, tetapi mengapa mereka tidak melakukan demo ketika banyak pejabat departemen terkait melakukan korupsi dan merugikan jutaan masyarakat yang seharusnya sudah bisa bisa hidup nyaman dengan berbagai stimulan dan bantuan untuk melakukan usaha dan karya.Â
Milyaran, trilyunan uang raib sia- sia dibuat bancakan para elite, pejabat, kepala daerah untuk memenuhi hasrat kekuasaan dan mabuk kekayaan. Hidup serasa belum cukup tanpa koleksi mobil mewah, anting,gelang, kalung emas.
Hidup perlu ditonjolkan maka jutaan manusia sering mengupload dirinya sendiri di media sosial, memakai baju keren, memoles wajah dan memperbaiki penampilan supaya dilihat dan dikomentari.Â
Kalau stres banyak perempuan lari menjadi pengkonsumsi makanan instan, nekat makan ditempat- tempat mewah dengan senjata kartu kredit, menikmati hidup dengan mencari destinasi wisata eksotis sekedar menunjukkan diri bahwa dirinya kecukupan finansial. Padahal kesehariannya ia mesti jumpalitan menutup lubang gali lubang demi mengurangi utang dari aktifitasnya sebagai sosialita dadakan.
Sulli dan Fenomena Bunuh Diri Pesohor Korea Selatan
Sulli yang bernama asli Choi Jin -- ri, Â ditemukan tewas di rumahnya di Kawasan Seong Nam, Provinsi Gyeonggi, Seoul Selatan ditemukan tanggal 14 Oktober 2019. Sulli mengakhiri hidupnya saat umurnya masih 25 tahun. Artis- artis Korea yang tercatat bunuh diri antara lain:Kim Jong Hyun,Kim Daul,Ahn So- Jin,Lee Eun Ju,U;Nee, Jeong Da-Bin,Jang, Ja-Yeon, Choi Jin Sil.
Sindrom popularitas, depresi dan banyaknya masalah yang dihadapi selebritis menyebabkan banyak masalah hanya dipendam sendiri. Mereka takut mengungkapkan ke psikolog atau menjaga image sehingga kehidupannya tampak sempurna.
Ternyata dibalik popularitas, kekayaan dan puja- puji kepada dirinya ada sisi gelap dari kehidupannya yang ternyata tidak dimengerti publik. Ketika ketahuan mempunyai sisi gelap pada selebritis tersebut berbondong- bondong banyak penggemar dan netizen membulinya.
Budaya malu seperti sudah mendarah daging di negara-negara Asia seperti Korea dan Jepang. Korupsi, penyelewengan jabatan itu adalah aib, sangat memalukan jika ketahuan.Â
Ketika mengikuti perkembangan negara-negara tersebut dan ternyata banyak pejabat bunuh diri setelah dituduh melakukan skandal (korupsi, penyelewengan jabatan, selingkuh) penulis melihat ada budaya malu tertanam dalam karakter pesohor negeri tersebut. Sayangnya budaya malu itu tidak terdengar berkembang di negara ini.
Reformasi dan Tindakan Korupsi yang Merebak
Zaman Orde Baru korupsi masih malu- malu dilakukan. Di era reformasi, tua muda dengan enteng melakukan korupsi. Saat disidangpun  tersenyum- senyum dan tertawa, Malah ada upaya melakukan polesan dadakan dengan mengenakan baju yang terkesan rajin beribadah dan menandakan dia sebenarnya orang yang soleh dan rajin beribadah. Ah korupsi itu bagian dari ibadah ya,  Mark Up anggaran diawali dengan berdoa dan menyebut kebesaran Tuhan.Â