Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anggota DPR Tidak Berpendidikan Tinggi Memang Masalah?

9 Oktober 2019   22:17 Diperbarui: 9 Oktober 2019   22:28 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mulan Jameela Salah Satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terpilih. (foto: tribunnews.com)

Di media sosial apa saja masalah bisa diperdebatkan, bisa digoreng hingga menjadi heboh dan viral. Ya itulah kenyataan yang terjadi. Kadang banyak yang heboh hanya karena berita yang tidak substansial dengan masalah- masalah besar negeri ini. 

Lalu apa isu yang muncul saat ini yang mendapat perhatian netizen dan orang- orang yang gatal ingin mengupas tuntas masalah -- masalah politik terutama.

Apakah Penting membahas Masalah Latar Belakang Pendidikan Anggota DPR?

Penulis mencatat masalah pendidikan anggota DPR. Mulan Jameela yang artis, Juga Kris Dayanti dipertanyakan kredibilitasnya karena hanya berpendidikan SMA. Memang masalah? 

Banyak netizen merasa bahwa keterpilihan mereka sebuah kecelakaan.Loh kok bisa? Ya itulah para pemilihlah yang terbutakan oleh sosok yang sudah dikenal publik saja. 

Mulan Jameela istri Ahmad Dhani memang terkenal tetapi mengapa penduduk memilihnya. Bukankah menjadi wakil rakyat itu tidak cukup hanya pintar bersuara dan menyihir penonton untuk terperangah mendengar aksinya. Apakah Mulan mempunyai kapasitas sebagai wakil rakyat.

Penulis pikir masyarakat tidaklah betul- betul salah. Banyak pemimpin, birokrat dan mereka yang sebetulnya kapabel sebagai wakil rakyat tidak mau maju sebagai wakil rakyat. 

Rakyat sendiri juga merasa asing dengan calon- calon yang rekam jejaknya saja tidak dikenal. Makanya kebetulan di tivi tivi muncul sosok familiar sering menyanyi sering berdialog secara interaktif lewat layar kaca hingga mereka merasa yang dilihat di tivi itulah yang rasanya bisa mewakili suara mereka. 

Politisi yang mempunyai latar belakang yang cocok untuk menjadi wakil rakyat sendiri merasa minder karena era digital ini, di mana kekuatan media mampu mempengaruhi massa melihat dengan frustrasi bahwa percuma maju sebab siapa sih mereka dibandingkan dengan artis yang sudah dikenal secara nasional.

Banyak artis melenggang mulus karena sudah mempunyai modal dasar yaitu menjadi public figure. Mereka bisa memanfaatkan popularitas mereka untuk menjadi pesohor, wakil rakyat yang gaji dan tunjangannya waooow. 

Tidak semua artis mempunyai kekurangan pengetahuan menyangkut ilmu politik. Bahkan ada artis yang gelarnya saja dobel dan mempunyai rekam jejak pendidikan yang mengagumkan.

Bisa jadi Mulan Jameela itu kuda hitam. Suatu saat bisa bersinar di DPR entah sebagai apa. Sekarang ia masih belajar, menyesuaikan diri dengan situasi, sambil mematut diri, sering muncul TV penting, menghadiri wawancara dengan media sambil belajar public Speaking. 

Belajar bisa sambil berjalan. Anggaplah debat di rumah dengan Ahmad Dhani bisa dijadikan latihan untuk berdebat sungguhan ketika sedang mengajukan usulan di sidang DPR. Hehehe.

Artis memang teruntungkan, Mereka sudah terkenal duluan. Jadi Media pasti akan menyorot juga sepak terjangnya di parlemen. Dan bisa jadi dengan sering bicara di televisi terkuak kadar intelektualnya yang masih tersembunyi. Siapa tahu saat masih SMA aktif di organisasi sekolah (OSIS) jadi sudah terbiasa berdemokrasi.

Sebagai rakyat dan pengamat percayakan dulu suara titipan masyarakat ke mereka kalau ternyata pekerjaannya  tidur, mangkir, dan sering bolos sidang baru dipersoalkan. Berarti mereka tidak mempunyai kemampuan menjadi wakil rakyat. Konstituen boleh kecewa dan merasa kecele telah salah memilih.

Menunggu Kiprah Anggota DPR Selanjutnya

Pengalaman mengatakan anggota yang mempunyai pendidikan tinggi, menguasai pengetahuan berasal dari aktifis mahasiswa akhirnya menggadaikan idealismenya. 

Mereka kalah dengan tawaran- tawaran menggiurkan sehingga lebih sibuk bermain bisnis di luar daripada total memperjuangkan kepentingan kontituennya. 

Berapa jumlah wakil rakyat yang tetap setia menjalankan amanat rakyat yang memilihnya? Jadi mau lulusan luar negeri, lulusan Perguruan tinggi terkenal, aktivis mahasiswa kalau akhirnya hanya terjebak oleh hasrat kekuasaan yang dikendalikan partai ya sami mawon.

 Mereka tidak lebih sama seperti buzzer yang selalu mendengung ketika dikritik dan balik menyalahkan masyarakat atau demonstran yang begitu gigih mempertanyakan kiprah DPR banyak nilai merahnya daripada rekam jejaknya yang cemerlang sebagai wakil rakyat.

Mumpung wakil rakyat masih fresh karena baru dilantik sebagai masyarakat titip pesan agar siapapun mereka jangan ingkar. Pegang erat kepercayaan masyarakat. 

Kalau tidak anda akan digruduk terus karena dianggap tidak mewakili masyarakat dan hanya sibuk mencari cara untuk mengembalikan modal sewaktu pemilu.

Kalau berpendidikan rendah tetapi gigih dan total membela rakyat dan rajin menghadiri sidang ya siap saja didukung. Jangan salahkan karena mereka tidak sempat belajar lebih tinggi, yang ditunggu adalah suara kencang mereka dalam membela kepentingan masyarakat.

 Kalau ternyata memble berarti memang benar ada yang salah dengan politik negeri ini. Jadi ingat Syair Mulan Kwok eh Mulan Jameela ,Makhluk Tuhan Paling Sexy

...kamulah makhluk Tuhan paling seksi cuma kamu yang bisa membuatku terus menjerit...auw, auw ...ahhh.... ahhh...Di DPR kau bisa memukau sebab kau adalah makhluk Tuhan paling seksi yang membuat semua mata melotot melihatmu.Jangan sampai anggota DPR pengin cepat pulang gara- gara syair tersebut. 

Alangkah lebih bagusnya jika karena gagasan dan tutur katamu memberikan harapan kepada masyarakat yang memilihmu. Mari kita uji. 

Salam damai selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun