Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KPAI dan "Blunder" Berbuah Kecaman Menyakitkan

17 September 2019   15:55 Diperbarui: 17 September 2019   16:10 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Tagar Bubarkan KPAI Trending Topik di Twitter, Netizen Unggah Foto Anggota KPAI dan Sindiran, tribunnews.com.)

Banyaknya kecaman terhadap KPAI ini mengindikasikan bahwa KPAI harus bekerja keras memulihkan kredibilitasnya. Sebab yang disoroti saat ini KPAI malah jarang memberi perhatian pada perlindungan anak terhadap tayangan televisi yang cenderung pamer gaya hidup mewah, anak-anak yang lebih sering menikmati tontonan dewasa, dampak pemilikan HP yang membuat anak- anak lebih sibuk main gawai daripada membangun karakter sesuai umur.

PB Djarum pasti tidak akan gambling dengan membiarkan calon-calon atlet itu terpapar rokok. Malah sebaliknya dari latihan fisik yang ketat, latihan pembentukan mental dan pribadi yang mempunyai daya juang tinggi tidak mungkin menyisipkan pesan sponsor mengkonsumsi rokok.

KPAI harus berpikiran luas agar tidak muncul lagi konflik yang kontraproduktif. Fokus KPAI adalah menyelamatkan anak bangsa dengan membangun kesadaran untuk membangun pondasi mentalitas anak yang mampu bersaing dalam berbagai benturan kehidupan. Dengan dasar yang kuat dalam hal karakter maka anak- anak tidak mudah terpapar pornografi, tidak mudah goyah dengan godaan- godaan mengkonsumsi narkoba dan kebablasan main game tidak kenal waktu.

Masalah-masalah anak di zaman modern semakin beragam dan tugas KPAI memilah-milah masalah. Mana yang sangat mendesak dipecahkan agar masa depan anak Indonesia benar benar bisa diselamatkan dari serbuan video, tayangan- tayangan tidak senonoh, serta betapa Indonesia terpapar paham radikal yang menyusup lewat pendidikan non formal yang tidak terorganisasi secara baik. Banyak ajaran- ajaran yang membuat anak berpaham fanatik sejak anak- anak.

Darurat yang lain adalah waktu bermain anak yang semakin berkurang akibat penggunaan gawai yang berlebihan. Padahal anak- anak butuh aktifitas fisik, aktifitas motorik yang mampu menyeimbangkan kesehatan fisik dan psikis.

Ketika masalah KPAI dengan Djarum selesai, KPAI harus introspeksi diri. Demikian juga PB Djarum tidak emosional hanya karena kritik -- kritik dari luar, sebab di zaman keterbukaan seperti sekarang ini jika terlalu sensitif hanya akan membuat gelegak emosi mudah terpancing. KPAI diharapkan menjadi motor perubahan bagi anak- anak yang bermasalah dengan pendekatan yang bijak. Salam Damai Selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun