Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KPAI dan "Blunder" Berbuah Kecaman Menyakitkan

17 September 2019   15:55 Diperbarui: 17 September 2019   16:10 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
polemik KPAI dan PB Djarum serta masa depan anak berprestasi (tribunnews.com)

Maksud hati sih ingin menjadi pahlawan bagi upaya eksploitasi anak oleh perusahaan rokok. Selama puluhan tahun PB Djarum sudah berkiprah melakukan audisi dan mencari bibit pemain bulu tangkis. Dan Memang hanya Djarum dan sejumlah perusahaan rokok yang mempunyai kepedulian untuk melakukan rekrutmen calon-calon olah atlet. 

Lalu apakah dengan kiprahnya perusahaan rokok tersebut atlet juga dirayu untuk merokok produk merk-nya.Dan apakah anak- anak dipaksa untuk menyesap rokok sambil berolah raga?

Dan itu yang dicoba dilakukan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). KPAI merasa tidak nyaman jika audisi dan perekrutan atlet bulu tangkis didominasi perusahaan rokok, apalagi kaosnya jelas tertulis nama sebuah perusahaan rokok. Otomatis dengan logika pejabat KPAI itu menganalogikan bahwa anak- anak dimanfaatkan perusahaan rokok untuk iklan terselubung perusahaan rokoknya.

Kalau situasi normal sih protes KPAI itu bisa dimaklumi, tetapi ketika sejumlah cabang oleh raga sedang mengalami penurunan prestasi dan kebetulan secara konsisten bulu tangkis masih bisa menghasilkan atlet yang mengharumkan nama bangsa di mata dunia, salah satunya lewat andil PB Djarum maka KPAI itu seperti melakukan "bunuh diri".  Sontak dengan ngambeknya PB Djarum membuat kerugian besar di dunia olah raga khususnya bulu tangkis.

Mengapa KPAI lancang mengusik kenyamanan PB Djarum. Apa agenda sebenarnya, apakah KPAI juga sudah disusupi oleh orang- orang yang ingin menghancurkan Indonesia dari dalam dengan sejumlah ideologi ekstrem kanan seperti HTI atau konyolnya paham "komunisme"?

Banyak serbuan komentar mengecam KPAI. Lembaga itu menjadi pesakitan dan bermacam komentar miring terus menyerbu. Maka mereka kemudian berusaha membersihkan namanya. Dan mencabut tuntutan. Tapi lembaga sudah terlanjur mendapat predikat jelek. Banyak pertanyaan --pertanyaan terhadap KPAI... lihat saja banyak sekali komentar kocak tentang bagaimana KPAI. Lucu- lucu, tragis dan ironis.

@AriestaRiico 

Terimaksih @KPAI_official atas keputusannya telah mengubur tekad dan semangat juang anak anak Indonesia yang ingin menjadi pemain badminton profesional.
Dan sudah meredupkan prestasi badminton Indonesia yang selama ini di lakukan @PBDjarum#bubarkanKPAI https://www.change.org/p/komisi-perlindungan-anak-indonesia-kpai-rombak-kepengurusan-kpai?

Liat ank2 ini.. mereka sdh berlatih keras demi mengharum kan nama indonesia... skrng apa yg @KPAI_official lakukan??... apa mereka hrs bermain dinegara lain? Yg aturan nya gk mempersulit mereka... apa mereka hrs berhenti berprestasi??#bubarkanKPAI #BubarkanLenteraAnak

@syaefudin_sai: Anggotanya bisa diganti dengan anak milenal pemikiran yang kreatif dan maju gak sih?

@jarkonak:...... Ngeselin semua. Ngabisin anggaran aja buat nggaji mereka.

(Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Tagar Bubarkan KPAI Trending Topik di Twitter, Netizen Unggah Foto Anggota KPAI dan Sindiran, tribunnews.com.)

Banyaknya kecaman terhadap KPAI ini mengindikasikan bahwa KPAI harus bekerja keras memulihkan kredibilitasnya. Sebab yang disoroti saat ini KPAI malah jarang memberi perhatian pada perlindungan anak terhadap tayangan televisi yang cenderung pamer gaya hidup mewah, anak-anak yang lebih sering menikmati tontonan dewasa, dampak pemilikan HP yang membuat anak- anak lebih sibuk main gawai daripada membangun karakter sesuai umur.

PB Djarum pasti tidak akan gambling dengan membiarkan calon-calon atlet itu terpapar rokok. Malah sebaliknya dari latihan fisik yang ketat, latihan pembentukan mental dan pribadi yang mempunyai daya juang tinggi tidak mungkin menyisipkan pesan sponsor mengkonsumsi rokok.

KPAI harus berpikiran luas agar tidak muncul lagi konflik yang kontraproduktif. Fokus KPAI adalah menyelamatkan anak bangsa dengan membangun kesadaran untuk membangun pondasi mentalitas anak yang mampu bersaing dalam berbagai benturan kehidupan. Dengan dasar yang kuat dalam hal karakter maka anak- anak tidak mudah terpapar pornografi, tidak mudah goyah dengan godaan- godaan mengkonsumsi narkoba dan kebablasan main game tidak kenal waktu.

Masalah-masalah anak di zaman modern semakin beragam dan tugas KPAI memilah-milah masalah. Mana yang sangat mendesak dipecahkan agar masa depan anak Indonesia benar benar bisa diselamatkan dari serbuan video, tayangan- tayangan tidak senonoh, serta betapa Indonesia terpapar paham radikal yang menyusup lewat pendidikan non formal yang tidak terorganisasi secara baik. Banyak ajaran- ajaran yang membuat anak berpaham fanatik sejak anak- anak.

Darurat yang lain adalah waktu bermain anak yang semakin berkurang akibat penggunaan gawai yang berlebihan. Padahal anak- anak butuh aktifitas fisik, aktifitas motorik yang mampu menyeimbangkan kesehatan fisik dan psikis.

Ketika masalah KPAI dengan Djarum selesai, KPAI harus introspeksi diri. Demikian juga PB Djarum tidak emosional hanya karena kritik -- kritik dari luar, sebab di zaman keterbukaan seperti sekarang ini jika terlalu sensitif hanya akan membuat gelegak emosi mudah terpancing. KPAI diharapkan menjadi motor perubahan bagi anak- anak yang bermasalah dengan pendekatan yang bijak. Salam Damai Selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun