Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

PB Djarum dan Luka Sayatan dari KPAI

10 September 2019   11:52 Diperbarui: 10 September 2019   11:56 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:nasional.kompas.com

Ataukah KPAI hanya menjadi alat politik yang memang mempunyai misi tertentu agar pemerintahan sekarang "goyah" oleh berbagai masalah- masalah sehingga lama- lama kredibilitas pemerintah dipertanyakan?

Karena belum ada titik temu dan banyak orang menduga- duga permasalahan antara KPAI dan PB Djarum pemerintah harus cepat bertindak. Kalau tidak banyak yang akan dirugikan. 

Kredibilitas KPAI hancur dan PD Djarumpun akan ngambeg dan tidak mau lagi campur tangan untuk membantu banyak anak Indonesia yang kurang mampu berprestasi dengan bantuan perusahaan besar yang mungkin saja kebetulan perusahaan rokok.

KPAI, jangan hanya menggeneralisasi semua masalah anak sebagai bagian dari eksploitasi. KPAI juga harus galak menegur pemanfaatan anak untuk demo- demo yang baik demo yang bersifat keagamaan maupun bertujuan politik.

Rasanya semuanya masih bisa diatasi jika kepala tetap dingin. Netizenpun juga harus ikut andil agar persoalan tidak menjadi semakin rumit. Sayang jika karena teguran keras KPAI membuat sayatan luka PB Djarum semakin dalam. Win win solution. 

PB Djarum kembali bersemangat dan KPAI bisa mengontrol masalah -- masalah anak tanpa mencampuri lebih dalam dengan trik- trik politik yang kurang elok. 

Jangan hanya galak saja tetapi tidak mempunyai solusi bagaimana bisa melakukan pembibitan tanpa pesan sponsor. Paling tidak realistis dengan kondisi saat ini. Salam Damai Selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun