Belajar sejarah, Mengingat kejayaan Bangsa Indonesia
Negara- negara yang keukeuh mempertahankan ideologi keagamaan tidak pernah maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka lebih berkutat pada doktrin dan aturan agama yang membatasi kebebasan berpikir. Jadi, mengapa harus memberi kesempatan ideologi gagal berkembang di negara dengan potensi budaya besar seperti Indonesia.
Sejak Mataram Kuno (wangsa Syailendra dan Sanjaya saat jaman Rakai Panungggalan bisa membangun candi Borobudur, candi kalasan. candipawon,candi sewu dan candi mendut) sudah bisa menghasilkan karya arsitektur besar berupa candi yang masuk dalam 7 keajaiban dunia, peninggalan  lain berupa seperangkat gamelan, batik, songket, rumah- rumah adat dengan perancangan luarbiasa indah yang sudah memperhatikan keindahan serta keamanan. Rumah- rumah yang dirancang aman dari bencana gempa dan sangat cocok dengan iklim tropis. Sekarang Indonesia harus menggali lagi kearifan lokal dan belajar dari kecerdasan pikiran orang- orang di masa lalu yang bisa membangun dan merancang kebudayaan selaras dengan alam.
Jokowi ingin menunjukkan Indonesia tidak kalah dengan negara maju. Jokowi ingin mendorong masyarakat bangga dengan kebudayaan sendiri. Orang- orang luar negeri sangat kagum dengan Indonesia tetapi orang- orang Indonesia menganggap luar negeri jauh lebih menarik dari karya bangsa sendiri. Jokowi ingin membangun semangat mandiri dan semangat untuk tidak minder menghadapi persaingan global yang tidak bisa dihindari, bonus demografi harus bisa dimanfaatkan sebaik- baiknya untuk menyejajarkan diri dengan negara- negara yang sudah lebih dahulu maju. Maka relevan jika membaca tema peringatan kemerdekaan saat ini"Â Menuju Indonesia Unggul".Salam Damai Selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H