Terpejamlah sejenak merasakan gelap
merasakan lukisan-lukisan abstak, garis- garis geometris muncul
seperti  cahaya yang berpendaran diantara gelap pekatnya pandangan.
Seperti meniti misteri dalam kabut dan gelap
menembus kedalaman dan terbukanya indera- indera lain
titik- titik cahaya berpendar membuka tabir
Kegelapan adalah derita sekaligus fenomena
derita dalam kemiskinan warna dan pandangan
tetapi kaya dalam penziarahan jiwa
Dalam lekam gelap kehidupan
muncul lorong waktu dan misteri yang sebelumnya tersembunyi
ada cahaya jiwa benderang dalam kesunyian
hidung bisa mengendus lebih dari saat ketika mata tercelak
dan kuping bisa mendengar suara tersembunyi saat mata membelalak
telinga lebih tajam mendengar desir angin dan riak air kecil.
Sayang pula dalam bayangan pupil matamu
ada banyak cerita yang tidak pernah bisa kau lihat tanpa berkaca
ada banyak cerita ketika kau hanya melihat lalu bisa menyimpulkan
melihat gambar tapi bisa menyimpulkan tentang kebenaran yang kau sendiri sebetulnya masih sangsi
Kau bentuk laskar untuk memberangus kebebasan berpikir
karena merasa sudah menjadi wakil tuhanmu dalam hal kebenaran
murkamu seperti menunjukkan betapa bodohnya orang hanya bisa melihat judul dan gambar
bukankan mata harus dilatih sabar
untuk menyampaikan pesan sebelum dicerna jiwa
mengamati dengan teliti sampai menemukan kebenaran hakiki
Apakah kini banyak orang hanya ingin melihat kulitnya
tanpa ingin melihat lebih jauh sebelum bisa menyimpulkan
laskar yang hanya bisa menampar dan melempar
tanpa bisa sabar menahan lapar
membuka logika dan nalar
Mata, jendela di mana jagat terasa luas
       keseluruhan rasa dan kekayaan warna
       antara ada dan tiada
       keseluruhan angan dan mimpi nyata
       melihat,dikirim ke otak , dilempar ke jiwa Â
      dibenamkan dalam nurani untuk mendidik jiwa lebih bijak.
Jakarta, 6 Agustus 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI