Berteriakpun suaramu akan terasa senyap sebab letusan- letusan molotov lebih membahana,
Asap, serta pijaran api membuat beberapa toko, mobil, motor membara.
Sedih pedih malam yang menjebakmu sendirian tanpa ada yang peduli,
senyap jiwa yang akhirnya pergi setelah berjibaku dengan penyesalan.
Mengapa harus sampai pada permainan game yang mengakhiri permainan ini?
Dalam sebuah peristiwa di mana sang pemilik kata, selalu mengelak tidak mau bertanggung jawab
atas suara tangis pedih orang tua, saudara yang terkaget kaget tidak mengira ada satu keluarganya yang menjadi korban nafsu berkuasa.
Dalam kesenyapanmu kau berjalan dalam keabadian dengan rasa penasaran temannya yang menyesal
membawamu dalam sebuah peristiwa yang tidak akan terlupakan selama hidupnya.
Turut berduka semoga tidak berulang lagi kekonyolan -- kekonyolan yang mengisi tragedi demi tragedi negeri ini. Sudahi narasi kebencian hidup dalam semangat berbagi.
Jakarta. Mei 2019, Pasca Kerusuhan 21 dan 22 Mei