Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hakim Moral Itu Bernama Netizen dan Media Sosial

7 Mei 2019   22:18 Diperbarui: 8 Mei 2019   10:44 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika pesohor melakukan kesalahan, segenap hakim, jaksa dan pengacara dalam hal ini netizen sigap tanggap menyuruh "orang terkenal" berkelebat. Betapa berat jika sudah berurusan dengan HP, karena semua makhluk dunia maya berubah, yang alim menjadi beringas, yang merasa cerdas tunjuk dengan guyon menusuk dengan duri masih itu sebuah pencapaian belajar sekaligus pamit. Goooooooooooooooooooooooooong.

Kesulitan itu manusiawi, selama manusia hidup, tidak ada masyarakat bisa begitu sempurna tanpa melakukan kesalahan. Hanya saja kadang netizen seperti mempunyai hukum tersendiri dan karena status fotonya tidak diperlihatkan asli maka sumpah serapah netizen serta kreasinya yang cenderung brutal tidak terdeteksi. 

Seharusnya siapapun yang memotong video, menggunakan untuk tujuan tertentu yang merugikan seorang atau orang banyak berhak mendapat hukuman setimpal.

Netizen dan segenap anggota masyarakat yang kebetulan sering membuat kreasi video baik dengan youtube maupun media kreasi lain. Hati hati dengan kreasi anda. Bisa jadi jika ada hukum yang adil anda penggagas meme kreatif, yang lebih senang mengolok olok orang lain daripada introspeksi diri sendiri.

Selain kerjasama, bergotong royong, jauh lebih menyenangkan daripada suntuk memencet gawai tetapi sesungguhnya membuat kegaduhan- kegaduhan baru.Pada masanya akan semakin banyak orang yang terjebak permainannya sendiri terlalu keras pada orang lain tetapi membuat kemarahan dan kekesalan pada warga yang ingin tenang, tentram dan damai. 

Seharusnya ia (netizen) juga harus keras pada diri sendiri supaya tidak memakan korban orang yang tidak mesti bersalah. Kini di masa Puasa semoga banyak netizen sadar untuk mengurangi kebiasaan membully yang bisa berujung petaka pada orang lain. 

Puasa Saatnya Menahan Diri
Lebih baik menahan diri baik mental, fisik maupun jiwa agar mampu memberi rasa damai di tengah menjalankan ibadah puasa bagi yang merayakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun