Tentu ia berharap pada Presiden Baru terutama Prabowo Subianto yang sudah berjanji menjemputnya ke Arab jika Prabowo menang dalam kontes pemilu 2019 ini. Tetapi kenyataannya Prabowo terganjal dengan realita bahwa perhitungan sementara di Quick Count Prabowo kalah. Meskipun secara hampir semua lembaga survey memenangkan Jokowi kubu Prabowo keukeuh sujud syukur merayakan kemenangan. Pada survey internal pihak Prabowo mengklaim 62%. Maka meskipun relaita lapangan mengunggulkan Jokowi Prabowo masih yakin menang dengan hitung- hitungan internal.
Tentu klaim Prabowo membuat kegaduhan sebab mana mungkin ada dua Presiden dalam sebuah negara berdaulat. Dalam kontestasi harus ada yang menang dan kalah, Jika semuanya ingin menang maka bukankah ada gejala sakit jiwa yang mendaku kemenangan sementara KPU belum membuat pengumuman resmi siapa pemenangnya.
Nafsu ingin berkuasa, nafsu ingin menjadi Presiden telah mengalahkan logika. Rakyat tentu akan terpolarisasi dan membuat suasana yang adem ayem menjadi ricuh. Bahkan isu- isu ngeri berkembang dengan muncul statemen dari Amien Rais akan mengadakan People Power sebab pemilu kali ini menurut penilaian Amien Rais curang. 02 masih yakin menang sebab jika kalah pasti telah terjadi konspirasi tingkat tinggi. Kecurangan disinyalir amat masif, sistematis dan Terstruktur.
Amien dan Rizieq Kunci Berlarutnya Kegaduhan
Amien Dan Rizieq menjadi kunci kericuhan pemilu, sebab partai partai pendukung Prabowo mulai melupakan berpikir untuk partainya sendiri. Koalisi Adil Makmur tampak saling tuduh atas penyataan- pernyataan Prabowo yang cenderung kontroversial.
Sebaiknya semua pihak bisa menahan diri, Tunggu pengumuman resmi tanggal 22 Mei 2019. Siapapun pemenangnya semoga legowo dengan keputusan KPU. Kekalahan dan kemenangan itu adalah wujud demokrasi. Jika seseorang merasa bahwa yakin menang tentunya tidak perlu menuduh curang, atau mencak- mencak telah terjadi pembohongan public.
Manusia tetaplah mempunyai kesalahan tapi prosentasi kekalahan tentu tidak sebesar yang digambarkan oleh BPN. Jika ada kecurangan yang rugi tentu bukan hanya pihak 02 tetapi juga 01. Maka masyarakat jangan dibuat bingung dan digiring untuk membela salah satu pihak.
Jokowi sudah mencontohkan untuk tetap bekerja dan masalah menang kalah serahkan sepenuhnya kepada lembaga berwenang dalam hal ini KPU. Jika ada  kesalahan input dan kesahan situng. Bukannya sudah ada keberimbangan saksi ketika menghitung perolehan suara tersebut.
Amien, rakyat Indonesia masih menunggu kebesaran jiwa anda. Ita masih berharap jiwa patriotik muncul dari tokoh sekaliber anda. Tentunya harapan ditujukan kepada Rizieq Shihab untuk tidak mengotori reputasi ulama dengan membuat provokasi yang mengancam kesatuan dan persatuan bangsa.
Sebagai warga negara Indonesia anda seharusnya membawa misi untuk mengenalkan pada negara lain bahwa keistimewaan Indonesia adalah saat orang- orang mampu menunjukkan diri sebagai bangsa pemaaf, damai dan saling merangkul antar suku bangsa bukan malah menggaungkan politik identitas dan memilah- milah ulama untuk condong ke salah satu calon yang lebih diterima Ijtima.
Ulama Sumber Kesejukan Umat
Seharusnya Ulama mampu mendinginkan suasana, bicara tentang kebaikan agama,keteduhan dan misi untuk saling bergandeng tangan demi kemaslahatan negara dan bumi yang nyaman bukan malah melakukan gesekan- gesekan yang akan mendorong netizen, masyarakat sosial terbelah- belah dalam pemahaman agama yang berbeda.Â
Semoga Ulama mampu meneduhkan dan menyejukkan dengan datangnya bulan suci Ramadhan. Semua pihak bisa menahan diri untuk tidak saling caci dan saling melontarkan ujaran kebencian. Kuncinya adalah pada Ulama yang mampu memberi kesejukan di tengah polarisasi umat akibat Pilpres.Selamat Menjalankan Ibadah Puasa hari Pertama bagi umat Muslim.