Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Prabowo Subianto dalam Dekapan Rizieq Shihab dan Amien Rais

6 Mei 2019   22:08 Diperbarui: 6 Mei 2019   22:41 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kengototan Prabowo Subianto tidak mengakui kekalahan lewat Quick Count salah satunya tentu ada bisikan dari dua tokoh itu. Amien Rais terang- terangan membenci apapun yang dilakukan Joko Widodo. Sebagus apapun terobosan Jokowi tidak akan mendapat tempat di hari Amien Rais. Bahkan seringkali Amien menjadi sosok paling nyinyir selain Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

Bagusnya Jokowi tidak pernah merasa dendam dengan berbagai olok- olok yang dilontarkan Amien Rais kepada Presiden ke 7 ini. Amien Rais yang terkenal sebagai penggerak reformasi dan ikut andil dalam mundurnya Soeharto sebagai Presiden tahun 1998.

Amien adalah salah satu aktor yang mewarnai era reformasi. Ia demikian di sorot hingga akhirnya besar kepala dan menerjang siapa saja yang tidak ia kehendaki. Perjuangannya meraih RI satu berkali- kali kandas. Tetapi Amien Bisa sampai ke senayan dengan menjadi pucuk pimpinan MPR.

Sengkuni dalam Pewayangan
Gambaran bagi banyak netizen terhadap sosok Amien Rais adalah Sengkuni. Dalam cerita pewayangan seorang Sengkuni merasa berhak untuk menghasut dan memberi petuah buruk bagi satria Kurawa dipimpin okeh Duryudana sebagai sulung dan berhak atas takhta Astina. Ia menjadi penasihat yang tajam mulutnya dan lemes dalam artian Nyinyir.

Ia akan memutarbalikkan fakta untuk memperkuat posisi politisnya. Maka meskipun dia sebenarnya bertatus guru besar yang memberi contoh bagaimana mendidik mahasiswa dan murid agar pintar dan cerdas dalam merangkai kata, Sengkuni cenderung mengadu domba sehingga sesama saudara saling sikut, saling bunuh.

Amien yang pernah menjadi guru besar Fakultas ilmu Politik UGM Jogjakarta sering menjadikan suasana negara tampak mengkawatirkan. Ia yang menggagas Peole Power ketika dirasa ada indikasi pemilu curang terstruktur dan masif dan sistemik. Ia mengompori BPN hingga terus saja membuat ulah dengan mendaku telah memenangkan pemilu dengan persentase 62 % lewat real count intern yang tidak boleh dibuka kepada khalayak. 

Amien Rais begitu jumawa hingga melecehkan kesigapan Jokowi sebagai Presiden. Sosoknya benar- benar mengingatkan pada sosok sengkuni dalam pewayangan versi India. Amien berperan dalam menggulingkan Gusdur dari tampuk pimpinan negara. Meskipun sebelumnya juga ikut berperan dalam kemenangan Gusdur.

Mengapa banyak orang akhirnya tidak suka dengan sepak terjangnya yang cenderung mengadu domba. Amien menjadi sosok antagonis yang akhirnya oleh netizen dijuluki Antagonis, Sengkuni dan julukan- julukan negative akibat kebenciannya yang akut pada pemimpin negara dalam hal ini Jokowi.

Dengan entengnya ia menjuluki Jokowi Jokodok atau dengan nyinyir ia menggambarkan Jokowi sebagai orang Bebek Lumpuh Lame Duck mengingat masa pemerintahan Jokowi tinggal sekitar 4 bulan. Amien yakin Jokowi kalah maka ia menganggap Jokowi seperti bebek lumpuh yang sudah tidak mempunyai kewenangan apapun di pemerintahan.

Serangan demi serangan kepada Jokowi itu seperti sebuah perang urat syaraf yang sengaja dilakukan Amien. Sejak awal Amien tidak suka dengan sosok seperti Jokowi. Entah dosa apa yang membuat Jokowi selalu salah di mata Amien Rais.

Tokoh lain yang selalu menganggap Jokowi adalah musuh terbesarnya adalah Rizieq Shihab. Saya susah menggambarkan seberapa kecewanya Rizieq terhadap Jokowi, tetapi tentu bisa tergambar dari pernyataannya yang selalu berlawanan dengan kebijakan pemerintah sekarang. Rizieq yang saat ini bertahan di Arab akibat akumulasi kasus hukum yang menimpanya dan ia tidak akan pulang jika Jokowi masih berkuasa,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun