Ide itu bisa dijemput, bisa dipaksa hadir, bisa diundang datang. Beberapa bulan ini banyak kejadian bisa diolah menjadi tulisan terutama  dunia politik yang penuh dengan intrik, penuh kejutan, penuh kelucuan dan penuh kisah pilu. Ada drama, ada kisah yang menginspirasi dan yang sangat membuat tidak nyaman adalah emosi yang bisa tiba tiba muncul saat ada peristiwa memuakkan yang mengaduk- aduk emosi.
Nah, akan sangat menggairahkan jika tulisan -- tulisan yang sudah di tayangkan di Platform blog mendapat apresiasi tinggi, nangkring di tangga terpopuler, mendapat tanggapan positif  terutama kunjungan pembaca yang ditambah lagi mendapat hadiah manis dari admin untuk nangkring di Headline atau artikel utama.Â
Tapi menyakitkan bila sudah susah payah memberi judul unik,bombastis dan aneh ternyata gagal merebut simpati pembaca, tidak dilirik admin dan kemudian tulisan itu lenyap karena ada kesalahan yang tidak bisa ditolerir redaksi atau admin hingga harus direlakan untuk di suspen atau diblok, ditolak penayangannya karena melanggar ketentuan.
Kegagalan itu bagian dari ujian seorang penulis. Kegagalan adalah proses penulis untuk memperbaiki diri, Introspeksi dan kemudian bangkit dari keterpurukan, belajar dari kesalahan. Kegagalan bukan sebuah ancaman  lebih sebagai sahabat yang bisa melambungkan penulis ke tempat yang lebih tinggi. Jadi mengapa harus takut  bila kegagalan adalah sebuah lompatan besar untuk meraih kesuksesan.
Belajar Sukses dari Penulis yang Pernah GagalÂ
Sebelum mencapai tangga sukses. Penulis seperti J K Rowling , Stephen King, Paulo Cuelho, John Grisham dan banyak penulis lain telah mencecap kegagalan. Stephen King pernah gagal 30 kali karena ditolak penerbit. Hampir putus asa istri  Stephen King mencoba meyakinkan suaminya untuk tidak putus asa dan mengambil draft dan memperbaikinya kembali lalu dikirimkan lagi ke penerbit.Â
Stephen King akhirnya sukses sebagai penulis. Kini sekitar 150 juta copy novelnya terjual. J K Rowling juga pernah mengalami  kegagalan setelah bercerai dengan suaminya dan akhirnya menjadi single parent .  J. K . Rowling lalu menemukan kesuksesan setelah pernah merasakan kegagalan.Â
Kini karyanya sudah dinikmati jutaan orang dan novelnya laris manis, diterjemahkan dalam berbagai bahasa, bergelimang kekayaan dan menjadi dermawan. Hanya satu yang membuat mereka sukses karena mereka berani belajar dan bangkit dari kegagalan- kegagalan yang mereka alami.
Jika  takut gagal, berarti  juga takut untuk sukses, sebab tokoh dalam bidang apapun meraih kesuksesan setelah mengalami banyak tantangan termasuk kegagalan itu sendiri. Jadi jika sekali -- sekali anda merasa gagal saat menulis,  barangkali anda perlu bersyukur karena  diberi kesempatan untuk belajar dan tentu dengan kegagalan  bisa belajar banyak hal untuk mencari jalan terbaik untuk sukses. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H