Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

BTP dan Barisan Manusia Langka

24 Januari 2019   18:19 Diperbarui: 24 Januari 2019   18:48 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah saya selalu menggunakan plastik, tidak mendaur ulang sampah, sekedar mengandalkan petugas sampah yang kadang datang kadang lupa memungut sampah hingga bertebaran menjadi endemic dari tanah Jakarta yang sudah keruh oleh himpitan plastik yang susah terdaur ulang.

Apa salah harapan banyak orang terhadap BTP. Mereka mengandalkannya yang kelewat berani memaki, Mereka mengandalkan sosok jujur yang sangat langka. Apakah ada politisi yang bersusah payah bekerja hanya demi mendapat makian orang- orang yang berpikir sempit tentang arti kemajuan.  Manusia -- manusia yang mementingkan tabungan surga tetapi lupa menebarkan kebaikan, dan lupa bekerja adalah ibadah juga.

Maaf bila setelah menulis ini saya dimaki- maki. Itu konsekuensi dari keyakinan bahwa BTP itu memang manusia langka yang dimiliki negeri ini. Sama seperti Presiden yang harus menanggung beban dilecehkan oleh orang- orang yang ingin orde baru kembali berkuasa, yang bisa menjembati kepentingan pengusaha- pengusaha yang merasa dirugikan oleh pembubaran petral dan akomodasi yang kurang dari orang- orang yang dulu terlanjur nyaman memeluk hartanya dan sekarang diusik- usik.

Biarkan BTP Menikmati Kebebasannya

Sekarang BTP sudah Bebas. Biarlah tenang dulu, biarkan ia  bekerja menurut caranya. Jika keras melawan ia akan kembali dijungkalkan. Maka BTP perlu bermain cantik untuk menyadarkan orang- orang bahwa untuk maju perlu melecut diri, tertib pada aturan dan mau ditegur bila melakukan kesalahan. Yang yang terpenting mendukung pemimpin yang lebih senyap dalam kerja daripada keseringan berkoar tetapi minim prestasi.

Saya sih belum bisa terlalu berharap pada caleg- caleg sekarang. Sudah lelah emnantikan kiprah mereka, Saya hanya mengharapkan manusia langka yang bisa mengubah sejarah itu mampu menggerakkan orang- orang yang mau bekerja tulus demi kemajuan negeri ini.Banyak calon pemimpin  yang sekarang memasang baliho itu masih manusia biasa. Belum langka. 

Yang langka menurut saya itu yang  berani melawan arus, yang koppig  untuk tidak larut dalam kebohongan. Dan yang langka itu sedikit di sini. Salah satunya ya BTP ini yang lain sebutkan saja. Bisa Ridwan Kamil, bisa Politisi muda yang masih harus diuji oleh waktu.dan tentu Presiden yang sedang memimpin sekarang. Salam demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun