Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

BTP dan Barisan Manusia Langka

24 Januari 2019   18:19 Diperbarui: 24 Januari 2019   18:48 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebut saja BTP bukan Ahok. Ahok itu masa lalu, sedangkan BTP itu sekarang dan masa depan. ,Bagi sebagian Orang BTP adalah pahlawan, inspirator. Saya sendiri dikelilingi oleh orang yang terkagum- kagum pada dia yang begitu cekatan menyelesaikan tugas. Tidak basa- basi dan lugas saat bekerja. 

Saya sudah membayangkan dulu ketika Jakarta dipimpin Ahok akan merepotkan Singapura. Maka ketika akhirnya Ahok meringkuk di penjara bukan karena kesalahan selama menjadi gubernur, tetapi karena pergerakan besar- besaran untuk menggulung Ahok ke tempat di mana akhirnya banyak mimpi orang akhirnya kandas oleh sebuah konspirasi. 

Ahok tersandung kasus penistaan agama. Pengikut agama yang tidak sadar telah dijebak oleh nafsu politik. Bukan karena mereka sadar agama tempat yang damai tetapi agama telah menjadi tampungan kemarahan bagi mereka yang merasa mempunyai kapling di surga.

Tersandung Karena "Menista" agama

Cita- cita BTP sementara pudar. Sebetulnya ia ingin melihat Jakarta maju, Jakarta rapi dan Jakarta damai dalam keteraturan. Tetapi sebagian orang ternyata mempunyai rasa lain. Yang penting Jakarta bahagia dengan segala keruwetannya. Jakarta yang ramah terhadap demonstrasi, Jakarta yang ramah terhadap  pelanggar, Jakarta yang wellcome terhadap moda tradisional semacam becak.

Biarkan saja Monas dijadikan ibadah, tempat khasak- khusuk untuk reuni, apa saja. Jakarta memang harus ramah meskipun katakan sepanjang hari dijebak macet dan pengendaranya mengokupasi pejalan kaki. 

Cita- cita Ahok harus kandas melihat Jakarta tengah siap menggusur Singapura sebagai magnet di kawasan Asia Tenggara. Singapura boleh lega karena BTP menjadi batu sandungan agar Singapura tetap menjadi surga belanja dan penyimpanan uang dari mafia- mafia kelas kakap yang menguntit uang negara.

Basuki Tjahaya Purnama (bebas hari ini Rabu,24 Januari 2019) adalah talenta dari barisan manusia langka yang mempunyai prinsip kuat untuk berjalan lurus. Tetapi manusia langka itu harus terangah- engah di dalam desakan- desakan orang- orang yang berpikir pendek yang ingin cepat bisa kaya, bisa makmur tanpa kerja keras. 

Bagaimana mau kaya jika tidak kerja keras. Apakah dengan teriak teriak dan demo ke jalan jalan hidup bisa diubah. Prsiden yang berprinsip kerja, kerja dan kerja saja dihina dina, apalagi sosok yang bergaya preman yang sering ngomel ngomel keras bila orang melakukan kekerasan dan main pecat tanpa kompromi.

Butuh Pemimpin Keras Untuk Warga Jakarta yang Susah diatur

Tipe warga Jakarta sebetulnya memang patut diomeli. Bayangkan dalam lingkup kecil saja. Buang sampah anak- anak mesti diomeli untuk tidak emmbuang sampah sembarangan.  Saya sebagai warga Jakarta sering lupa bahwa sampah yang menggunung dan dibuang di Bantar gebang itu adalah andil saya dan keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun