Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menyesap Bacaan Mingguan Menabung Amunisi Tulisan

20 Januari 2019   16:36 Diperbarui: 20 Januari 2019   17:55 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koran- koran minggu Memberi Daya imajinasi terutama kolom sastra dan budaya (sumber gambar:imagenesmy.com)

Seorang penulis tentu merasa gagah bila bisa memetik kata- kata mutiara dari pengarang idola, atau penulis legendaris yang terkenal. Dengan cuplikan memakai bahasa asing, atau terjemahan rasanya menambah bobot sebuah tulisan.

Penulis yang Baik adalah Seorang Pembaca Setia

Saya sumpah, Mas Mim Yudiarto, Khrisna Pabichara. Adalah pelahap bacaan sastra. Timur Suprabama, Rustian Anshori, Wiwien Wintarto, Sri Wintala Ahmad Bambang Trim, Giri Lumakto. Irwan Rinaldi Sikumbang adalah pelahap buku. Kalau tidak bagimana ia bisa menulis puisi, buku dengan cadangan, gagasan ide yang banyak.

Bacaan mingguan yang ditampilkan di hari minggu tentu sudah dipertimbangkan redaksi sebagai bacaan hiburan. Tidak berat tetapi memberi nafas baru untuk dibawa ke rutinitas hari selanjutnya. Membaca cerpen dapat melatih imajinasi, memungut ide receh yang bisa jadi menjadi gagasan besar. Dengan membaca gaya hidup, traveling, Urban Culture, sport akan membuat ide bisnis, ide melakukan perjalanan terbuka. Dengan waktu luang cukup banyak, banyak artikel bisa disesap dan menjadi  cadangan ide yang sewaktu- waktu muncul.

Setelah membaca cerpen rasanya banyak gagasan imajiner muncul dan ingin rasanya  menulis sekelas penulis koran walaupun pada kenyataaanya untuk menembusnya susah sekali. Apalagi koran nasional. Kini katanya koran- koran mulai terengah- engah oleh agresifnya media online.

Bacaan apa saja, tips- tips apa saja sudah ada di internet, ngapain harus membaca koran lagi? Apakah ada yang  berpikir begitu? Kalau saya  bacaan koran masih menjadi acuan pengetahuan. Karena jurnalisnya tentu tidak bisa menulis secara sembarangan, harus memakai data yang jelas dan repotnya lagi masih melalui proses rapat redaksi tentunya bukan sekedar berita ecek- ecek.  Kalau menampilkan berita ecek- ecek tentu hanya mempermudah jurnalis untuk "bunuh diri". Maka meskipun jurnalisme koran tergagap- gagap dan kehilangan energi dan dana ia harus tetap menegakkan kualitas.

Saran saya untuk para penulis dan blogger. Bacaan itu wajib bagi anda ( saya juga ). Bila cukup waktu membaca koran minggu itu penting untuk menambah wawasan. Saat santai sambil minum kopi atau teh panas, ditemani makanan camilan  buka- buka koran. Anda akan mempunyai banyak ide menulis. Bagi yang tidak sempat ya baca buku apa saja yang penting otak terisi, tidak lupa pula bisa menikmati liburan minggunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun