Masyarakat milenial diuntungkan dengan canggihnya media digital. Mereka cepat menyerap perkembangan teknologi dan banyak yang mampu memanfaat canggihnya media digital untuk menghasilkan uang yang bisa dibilang tidak sedikit. Penghasilan seorang youtuber misalnya bisa bisa meraup keuntungan lebih dari 30 an juta sampai ratusan juta. Mentri saja kalah penghasilannya dibanding youtuber yang subscribernya sudah melebihi ratusan ribu bahkan jutaan.
Hanif Dhakiri mentri Zaman Now tampaknya amat memahami dampak positif teknologi. Dalam dialog santai dengan Kompasianer Hanif memandang penting merubah persepsi salah masyarakat tentang posisi pemerintah yang terkesan abai dengan nasib pekerja semisal buruh migran yang ada di Arab, Di Malaysia, di Hongkong. Bukan perkara mudah mengubah mental pekerja RI yang berada di luar negeri. Mereka sebetulnya  harus memahami hukum dan hak -- hak pekerja tetapi banyak pekerja sudah cenderung curiga dengan niat baik pemerintah.
Menurut saya persoalan yang amat kompleks yang dihadapi pemerintahlah yang membuat  banyak target pembangunan belum terlaksana. Selama masyarakat apatis, tidak mau berubah menjadi lebih maju susah bagi pemerintah untuk mewujudkan janji- janji semasa kampanye. Pekerjaan blogger, penulis bisa menjadi juga bisa menjadi alternative pekerjaan yang menjanjikan.
Jakarta itu adalah Metropolitan, ibu kota negara. Banyak yang harus diubah terutama dalam hal pemanfaatan media alternatif, media sosial dan peluang- peluang yang bisa dihasilkan dari konten creator. Sebagai warga yang tergabung dalam platform blog saya dan rekan rekan akan terus mengritisi kinerja anda. Bila menyeleweng  berhak dong kami mengingatkan anda.Â
Kepada Bapak Hanif Dhakiri  teruslah berkarya, kami menanti terobosan- terobosan anda untuk memanfaatkan bonus demografi dan banyaknya alternative pekerjaan yang bisa disediakan untuk mengisi lowongan pekerjaan. Menciptakan lapangan kerja tampaknya lebih bernilai daripada mencari lowongan pekerjaan. Penulis blogpun bisa jadi merupakan alternative pekerjaan yang menjanjikan. Salam Literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H