Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jangan Jadikan Bendera Sumber Perpecahan

1 November 2018   11:22 Diperbarui: 1 November 2018   11:44 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembakaran Bendera yang sekarang sedang menjadi polemik (Sumber gambar:www.nu.or.id)

Tiap daerah mempunyai baju, mempunyai simbol-simbol yang mendekatkan manusia dengan Sang Penguasa Alam semesta. Mistifikasi, bahasa, upacara, tradisi semua bermuara untuk memuliakan Penguasa Alam Semesta.

Bendera Hanyalah Sarana Memuliakan Tuhan Bukan Benda yang Harus Disembah

Simbol hanya perantara untuk mewujudkan doa melalu cara masing masing manusia. Yang disembah bukan benda, bukan bendera, bukan kalimat dan huruf-huruf. Yang disembah itu Tuhan. Ada kalimat yang diuang-ulang akan menimbulkan getaran dalam jiwa. 

Seperti rapalan kesaktian atau mantra, begitu juga kalimat-kalimat syahadat yang disetiap agama pasti ada. Setiap manusia akan tentu akan bergetar jika sedang merapalkan kalimat syahadat. Dengan bahasa mereka, bahasa bathin, bahasa jiwa, bahasa kalbu dialog manusia dengan Tuhan semakin meresap.

Jadi bagi saya jika orang-orang yang mengaku taqwa dan beragama harus perang gara-gara bendera itu adalah konyol. 

Benda-benda itu sekali lagi hanyalah salah satu sarana agar manusia bisa dengan Tuhan. Tiap manusia, tiap agama mempunyai caranya sendiri untuk memuliakan Tuhan. Salam Damai. Mari jabat tangan untuk kedamaian jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun