Di pameran sketsa ditampilkan sketsa yang menandai sejarah bangsa dengan dihadirkan karya-karya Henk Ngantung, Sudjono Kerton, Srihadi Sudarsono bahkan seniman luar negeri (China X-Ling). Romo Mudji Sutrisno yang dikenal sebagai rohaniwan katolik dan Budayawan, Dosen STF Driyarkara Jakarta juga ikut bergabung meramaikan pameran sketsa.
Di Gedung C display sketsa terlihat unik ada sketsa yang dipajang di sketsel posisi kertas dibuat melingkar dengan coretan sketsa memenuhi gulungan kertas. Ada yang dipajang melayang atau  menggelantung dan  lipatan-lipatan spiral dengan tampilan seperti panel-panel kartun.
Ada yang memadu antara garis-garis pena dengan warna- warna cat air. Sketsa - sketsa yang dipamerkan adalah buah kesabaran dari mereka yang rela hunting obyek unik di sekitaran Jakarta atau saat melakukan perjalanan travelling, retreat jiwa, pengembaraan rohani seperti Romo Mudji.
Siapa juaranya? Seperti puisi tiap - tiap penyair mempunyai ciri khasnya sendiri, mempunyai pengalaman bathin sendiri, mempunyai alasan sendiri dalam mendaraskan kata -katanya. Mereka para sketser punya garis-garis unik yang tidak dimiliki sketser lain.Â
Teknik boleh sama tetapi outputnya tetap beda-beda, sejelek apapun menurut penilaian teknis tetapi pengalaman unik tetap menjadi trade mark masing-masing penggambar.Â
Anda akan menemukan cerita lewat bahasa gambar mereka jika melihat langsung, maka selagi masih buka silahkan berbondong bondong ke Galeri Nasional di jantung Kota Jakarta tepatnya di depan gerbang Stasiun Gambir, sebelah gereja Emmanuel, dekat Monumen Nasional.
Penulis Guru Seni Rupa ,Penikmat Pameran Seni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H