Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berjuta Objek Sketsa di Sekitar Kita

11 September 2018   15:22 Diperbarui: 11 September 2018   15:30 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran Sketsa menampilkan sketsa beragam dari seniman sketsa tanah air

Jika Anda para pembaca menemukan sketsa di antara deretan kata-kata dalam buku apa reaksi Anda. Paling tidak Anda lebih mudah memahami kata setelah deretan sketsa itu menari-nari bersama kata-kata yang Anda baca. 

Dalam ilustrasi cerpen entah Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, Republika, Jawa Pos, Kedaulatan Rakyat, suara Merdeka, Harian Pikiran Rakyat banyak karya seniman sketsa sering menghiasi cerpen sebagai bagian dari ilustrasi. Mempermudah pembaca memahami cerita.

Karya Setoparama di GBK saat pembukaan Asian Games yang baru saja selesai.judul sketsa Spirit of Asia ( foto by Joko Dwi )
Karya Setoparama di GBK saat pembukaan Asian Games yang baru saja selesai.judul sketsa Spirit of Asia ( foto by Joko Dwi )
Sketsa adalah coretan, rekaman gambar, terwujud dalam goresan tinta. Memilih angle yang tepat untuk menggantikan fungsi kamera dengan konsep sederhana. Terkadang hasilnya lebih artistis karena lewat sentuhan seniman, sketser mampu menampilkan rasa dan suasana sehingga muncul nostalgia dalam mata visual penikmat.

Sketsa karya Romo Mudji Sutrisno rohaniawan katolik dan budayawan
Sketsa karya Romo Mudji Sutrisno rohaniawan katolik dan budayawan
 Sejarah Indonesia juga bisa ditilik dari sketsa-sketsa seniman yang cukup terkenal waktu itu sebutlah Henk Ngantung, Sudjono Keraton.  Srihadi Sudarsono yang masih eksis sampai sekarang. Henk Ngantung semua orang Indonesia juga tahu lukisan laki-laki yang sedang memanah  muncul sebagai sebagai latar belakang sejarah Soekarno dan Hatta mengumumkan tentang Kemerdekaan Indonesia. 

Karya - karya Ngantung memotret suasana perjuangan semasa sebelum dan sesudah kemerdekaan, tampak hidup meskipun hanya sebentuk coret-coretan sederhana tetapi sudah bisa menggambarkan situasi seperti rekaman fotografi yang waktu itu masih langka. 

Kini Komunitas sketsa berkembang pesat. Ratusan karya, bahkan mungkin jutaan karya sketsa hadir. Memotret obyek unik dari sudut kota-kota tua, tempat bersejarah, lorong-lorong sempit kota Jakarta bahkan kamar kostpun menjadi sasaran untuk digambar.

Sejoli tampak asyik mengamati sketsa (foto by Joko Dwi )
Sejoli tampak asyik mengamati sketsa (foto by Joko Dwi )
Sebenarnya  apa uniknya sketsa? bagi orang awam cuma gambar-gambar coretan yang kadang tidak nyata minimalis, tidak serealis foto yang detil merekam obyek. Tapi itulah keunikan sketsa. Garis-garisnya minimalis tetapi mampu bercerita.

Jika Anda lama menikmatinya akan terasa bahwa ada sentuhan artistik sebuah sketsa yang tidak dipunyai fotografi. Ada banyak teknik dalam sketsa. Dengan goresan rendering, pointilis, garis-garis pendek, torehan tinta yang sengaja dibuat mbeleber, atau ditambah dengan sedikit warna cat air lewat teknik aquarel transparan.

Garis-garis yang muncul itu seperti nyawa senimannya, suasana hati seniman saat menggambar, merasakan suasana terik, remang-remang, mendung bisa dirasakan dalam goresan tersebut. Maka meskipun obyeknya sama, sudut pandangnya sama sebuah sketsa dari satu sketser ke sketser lain tampak akan berbeda tetapi sama menariknya.

Anda penasaran ingin melihat bagaimana sketsa itu, datang saja ke Galeri Nasional Indonesia, saat ini sedang berlangsung pameran Sketsa Re (Kreasi) Garis 4 -- 16 September 2018 di gedung B dan C. 

Pameran yang diresmikan oleh Ipe Ma'ruf maestro sketsa Indonesia. Dalam Pameran terlihat berbaga profesi yang kebetulan hobi menggambar dan membuat sketsa. 

Di pameran sketsa ditampilkan sketsa yang menandai sejarah bangsa dengan dihadirkan karya-karya Henk Ngantung, Sudjono Kerton, Srihadi Sudarsono bahkan seniman luar negeri (China X-Ling). Romo Mudji Sutrisno yang dikenal sebagai rohaniwan katolik dan Budayawan, Dosen STF Driyarkara Jakarta juga ikut bergabung meramaikan pameran sketsa.

Poster Pameran si depan pintu Gedung B Galeri Nasional Indonesia ( foto by :Joko Dwi )
Poster Pameran si depan pintu Gedung B Galeri Nasional Indonesia ( foto by :Joko Dwi )
Jika mau gabung latihan sketsa di Galeri Nasional Indonesia setiap kamis mulai jam 12 siang sampai jam 15-00 ada pelatihan sketsa cuma-cuma dipandu oleh seniman sketsa berpengalaman.

Di Gedung C display sketsa terlihat unik ada sketsa yang dipajang di sketsel posisi kertas dibuat melingkar dengan coretan sketsa memenuhi gulungan kertas. Ada yang dipajang melayang atau  menggelantung dan  lipatan-lipatan spiral dengan tampilan seperti panel-panel kartun.

Sketsa warna tampak menarik seperti lukisan
Sketsa warna tampak menarik seperti lukisan
Teknik sketsa seperti yang penulis jelaskan di atas bermacam macam. Dengan detil sketsa menonjolkan garis-garis pendek, ritmis, namun tegas. Garis-garis itu seperti getaran seismograf tapi membentuk gambar entah gedung tua, pemandangan alam, pantai,gunung.

Ada yang memadu antara garis-garis pena dengan warna- warna cat air. Sketsa - sketsa yang dipamerkan adalah buah kesabaran dari mereka yang rela hunting obyek unik di sekitaran Jakarta atau saat melakukan perjalanan travelling, retreat jiwa, pengembaraan rohani seperti Romo Mudji.

Siapa juaranya? Seperti puisi tiap - tiap penyair mempunyai ciri khasnya sendiri, mempunyai pengalaman bathin sendiri, mempunyai alasan sendiri dalam mendaraskan kata -katanya. Mereka para sketser punya garis-garis unik yang tidak dimiliki sketser lain. 

Teknik boleh sama tetapi outputnya tetap beda-beda, sejelek apapun menurut penilaian teknis tetapi pengalaman unik tetap menjadi trade mark masing-masing penggambar. 

Anda akan menemukan cerita lewat bahasa gambar mereka jika melihat langsung, maka selagi masih buka silahkan berbondong bondong ke Galeri Nasional di jantung Kota Jakarta tepatnya di depan gerbang Stasiun Gambir, sebelah gereja Emmanuel, dekat Monumen Nasional.

Penulis Guru Seni Rupa ,Penikmat Pameran Seni.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun