Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyusur Keindahan Merapi dan Merbabu di Seputar Magelang

13 Agustus 2018   10:03 Diperbarui: 13 Agustus 2018   16:56 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selfie ekstrem di Air Terjun Kedung Kayang Perbatasan antara Magelang dan Boyolali

Memandang Alam dari Ketep Pass

Dari Lereng Merbabu tepatnya di Ketep Pass sekitar jam 8 pagi penulis berdiri memandang lembah di bawah. Hijau lembah di sisi Barat dan pemandangan pegunungan Menoreh, Gunung Sumbing, Sindoro memukau mata. Penulis pikir tengah berada di taman dirgantara  dengan mata bisa mengedarkan pandangan sampai berbatas cakrawala.

Langit biru dengan sedikit awan berarak. Ternyata inilah salah satu yang dicari wisatawan bila datang ke Lereng Merbabu ini. Pemandangan sisi Selatan bisa melihat kegagahan Merapi.yang tampak telanjang. Dengan mata biasa Merapi adalah gunung yang elok dengan kepulan asap putih yang membumbung ke angkasa, beringsut ke Timur Utara Merbabu dengan lekukan-lekukan jurang, belahan lereng-lerengnya yang menghijau begitu kekar menghias pemandangan.

Melihat Merbabu pada suatu hari yang cerah di Ketep Pass
Melihat Merbabu pada suatu hari yang cerah di Ketep Pass
Momen ketika dua gunung itu tampak jelas hanya bisa  dilihat pagi, sampai sekitar jam 10, tetapi bila beruntung bisa melihat kejernihan pemandangan pegunungan dari lereng Merbabu itu seharian tergantung cuaca. 

Kalau  datang saat ini keberuntungan sedang menghampiri anda karena curah hujan kurang dan kabut sering menjauh dari lembah ngarai dan gunung. Tetapi jika saat ini anda sedang berdiri dan  sedang menikmati  alam, anda perlu jaket tebal karena udara amat dingin, Kalau di jawa dikenal istilah Mbediding(dingin luar biasa bisa di bawah 13 derajat Celsius.

Sumbing Sindoro dari Ketep Pass
Sumbing Sindoro dari Ketep Pass
Dari Magelang Ketep Pass di tempuh lewat jalur Tegalrejo Kaponan ke kanan bisa juga Lewat Blabak. Dari Blabak jalan menuju Timur kurang lebih 15 Kilo.

Jalan dari Blabak sudah cukup bagus karena sebagian jalan sudah dibeton.  Jika sempat boleh saja sebelum ke Ketep Pass boleh mampir Ke desa...melihat wisata papringan. Dengan menara mirip dengan Eiffel di Perancis yang terbuat dari bambu. Anda bisa berselfie ria menikmati pemandangan sawah dan jembatan yang semuanya bernuansa bamboo. 

Anda cukup membeli tiket 6 ribu rupiah dan parkir dengan tariff 4.000 untuk mobil dan 200 an untuk motor. Setelah puas menikmati pemandangan lewat menara yang maksimal berkapasitas 10 orang bisa lanjut ke Ketep Pass.

Menyusur Merbabu

Ketep Pass sebetulnya terletak di lereng Merbabu. Tetapi istimewanya dari Ketep Pass pemandangan Merapi begitu nyata. Saat Merapi sedang meluncurkan awan panas tampak jelas dari ketinggiah Puncak Pass tersebut. Cerita tentang Ketep Pass penulis pikir sudah banyak yang mengulasnya di blog travel. 

Kalau mau merasakan indahnya pemandangan alam silahkan browsing dan datang langsung baru anda bisa cerita. Dari Ketep Pass menyusuri jalan berkelok ke arah Kopeng anda akan disuguhi pemandangan elok lembah dan lereng Merbabu. Jalan ekstrem, kelokan tajam anda harus memastikan bila membawa kendaraan rem dan mesin harus prima. 

Di sepanjang jalan sampai Kaponan banyak tempat selfie yang bisa memuaskan anda berada di pinggir jalan, kebun strawberi kenikir dan wisata hutan cemara di desa Krenden dan Hutan cemara Kragilan.

Rindu Suasana Alam yang Tentram

Tentang alam harus saya akui kerinduan itu begitu membuncah saat berada di kota Jakarta yang sepanjang hari sibuk, bising, macet, berburu waktu agar bisa bertahan di tengah persaingan. 

Terkadang saat berada di kota angan melayang ke masa kecil saat  berada di kampung. Sehabis sekolah masih bisa menyusuri pesawahan, lembah ngarai dan sungai dengan batu-batu besar. Kericik sungai debur airnya berbenturan dengan bebatuan memberi semangat kehidupan di tengah hijaunya lembah. Lalu sejenak berhenti, melepas baju dan mandi di sungai nan jernih.

Wisata alam Krenden di lereng Gunung Merbabu
Wisata alam Krenden di lereng Gunung Merbabu
Rupanya sekarang kerinduan alam memang dirasakan oleh sebagian orang. Wisata alam menggeliat dengan memanfaatkan gaya baru era medsos yaitu selfie.

Magelang dan hampir semua desa sebetulnya tengah berbenah. Mengandalkan bantuan pemerintah saja tidaklah cukup. Bukankah internet bisa memudahkan promosi wisata tanpa perlu capek-capek bikin desain spanduk atau perlu membuat video di telvisi  agar dikenal orang. 

Bagi saja gambar, entah di instagram, facebook, blog travel, rekomendasikan dan beri sedikit bumbu cerita agar tampak menarik. Nah tinggal tunggu, sebentar lagi cerita dari mulut ke mulut, dari cerita-cerita teman- teman anda yang sudah berkunjung. Jika menarik pasti akan di cari. Bagaimana mencarinya jangan terlalu bodoh. Banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan. Saat melakukan travelling  pasang saja Google maps, waze. Dsb.

Selfie seakan-akan di salju dengan latar belakang Gunung Merbabu di Wisata alam Krenden
Selfie seakan-akan di salju dengan latar belakang Gunung Merbabu di Wisata alam Krenden
Tetap waspada jangan Lengah Saat Selfie

Sampai di lokasi puas-puaskan diri selfie, tapi jangan terlalu PD tetap waspada. Jika anda selfie di ketinggian yang pastikan posisi aman, jangan malah terlalu asyik tetapi melupakan keamanan diri. 

Jangan sampai perasaan senang berubah menjadi traumatis. Bukankah tuan utama selfie itu adalah happy, tidak elok dong jika tengah selfie tiba-tiba anda dibawa ambulan ke rumah sakit.

Selfie ekstrem di Air Terjun Kedung Kayang Perbatasan antara Magelang dan Boyolali
Selfie ekstrem di Air Terjun Kedung Kayang Perbatasan antara Magelang dan Boyolali
Semua Foto dokumentasi Penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun