"Ya, semakin rumit coraknya  dan semakin banyak warnanya tentu semakin mahal."
"La ini ada motif dengan titik tuju."
"Ini namanya motif nyuk Pitu."
"Ya memang aneh bagi orang yang belum mengerti batik. Banyak istilah dari daerah yang terasa aneh bagi orang sini (Jakarta). Saya ngobrol bersama Bu Sri Sumarni pengrajin Batik Lasem yang sedang pameran di Ukrida yang berada di sekitar Grogol Jakarta Barat.
"Ini motif yang dominan putih ini mahal ya. Saya dengar air di dekat pantai keruh ya lalu bagaimana membuat batik menjadi putih begini?"
"Oh, kami tidak menggunakan air tanah. Air di tempat kami mengandung kapur dan garam jadi cenderung keruh. Kami biasanya nandon (menampung) air hujan untuk tahap pencucian batik kami ini."
"Biar apa?"
"Biar hasil batiknya putih seperti ini."
"Ooo"
 Beberapa jenis batik bisa dilihat dalam gambar. Dengan menggunakan berbagai corak seperti jenis daun dan buah asem, Sekar jagad, lunglungan dan isen-isen dengan corak kricak  dan istilah bleda. Istilah-istilah dalam batik di tiap daerah bisa beda namun keunikan itu yang membuat batik semakin terkenal dan merambah ke luar pulau Jawa seperti Papua yang juga mulai mengembangkan batik dengan ragam hias lokal.
Beberapa istilah sempat penulis catat misalnya untuk menyebut titik mereka menyebutnya nyuk. Ada canting khusus  yang ujungnya ada  tujuh. Jika ujung canting ada tiga disebut Nyuk telu dan Ibu Sumarni mempunyai canting dengan ujung tujuh yang dinamakan nyuk pitu (titik tujuh ). Kegunaan Nyuk pitu adalah mempercepat pengrajin mengisi isen-isen. Â