Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Putih Bajumu Tidak Seputih Jiwamu

10 Agustus 2017   09:51 Diperbarui: 10 Agustus 2017   10:11 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyesaki bumi yang semakin  pipih.

Darasan doa yang menggema seakan ikut merayu Tuhan

Ada dalam barisan kekhusukan

Apakah Tuhan manggut-manggut

 dengan lantang doa yang menggema

 sementara aku tahu mereka terdesak untuk oleh rayuan buaya

yang menjual agama demi kekuasaan.

Dengarkah suara hatiku Tuhan pada makhlukmu yang hanya debu kotor dari kibasan angin  pagi

Tidak mampu apa- apa kecuali terbang dan membuat kabur pandangan manusia. Sementara  mereka berarak kemilau putih mendesak langit untuk membuka koridornya masuk dalam kemegahan surga.

Aku adalah serpihan, butiran mikrokosmos yang terserak dari kesombongan ambisi manusia.

Abu, debu, seputih apapun tetaplah bagian dari kekelaman, sedangkan kibaran baju putih sekan-akan adalah barisan para suci yang menggemakan  cita-cita menggenggam langit menuju keabadian dan kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun