Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paskah, Adu Keyakinan, Kontestasi Politik

16 April 2017   12:11 Diperbarui: 16 April 2017   21:00 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maaf, saya tidak pintar berdebat masalah ayat-ayat suci. Saya hanya berdoa berdasarkan kata hati saya, berbincang saat sunyi, menenangkan diri saat sepi. Saya berdialog, bercanda dengan Tuhan karena ia dekat dan sangat dekat.Cuma saya bingung kenapa kini Tuhan menjadi tenar hanya untuk kontestasi PILKADA, di pusat kota yang katanya orang-orangnya cerdas dan rasional. Tapi begitu primitif menggiring Tuhan untuk  dilibatkan masalah politik. Hehhhhhhh!

Keyakinan dan suara Hati Nurani

Keyakinan, apapun yang terjadi itu adalah masalah manusia dengan Tuhan, tapi kenapa manusia menjadi lupa bahwa yang ada di dunia ini diciptakan Tuhan tidak ada yang sama bahkan orang kembarpun tetap berbeda, sekalipun dikloning, siapa yang bisa menjamin otak dan pikiran manusia akan sama. Jadi menurut saya yang masih penuh dosa dan berlumur kesalahan ini. Mari belajar memahami perbedaan. Bersama-sama introspeksi, belajar memahami diri sendiri, belajar menikmati sambil berdoa. Ya Tuhan, Maafkan kami yang telah menggiring-Mu dalam  jurang perbedaan pemikiran . 

Ternyata kami adalah debu yang masih berhamburan yang tidak layak menyebut  kebesaran kuasa - Mu. Kami masih laknat, bangsat yang sok mengaku besar  tapi terhimpit sela-sela kasur. Tuhan tidak tidur, tidak tuli, tidak buta. Ia melihat, ia mendengar,merasakan meskipun manusia berbisik tanpa kata. Manusia berdosa juga mengerti penyesalan terbesar adalah saat mengabaikan suara hati, suara nurani, sebab di situlah manusia bisa berdialog dengan Tuhan dengan tulus tanpa dibumbui  dengan nafsu duniawi apalagi hasrat politik yang menggelegak.

Selamat Paskah, Selamat Memilih pemimpin Jakarta sesuai hati nuranimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun