Hubungan ketiga  orang yang bernama Valentinus dengan perayaan kasih sayang tidak jelas. Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa pada masa  Paus Gelasius I tahun 496 sengaja menetapkan hari Valentine untuk menyaingi popularitas dari perayaan Lupercalia yang jatuh pada tanggal 15 Februari. data lain menyebutkan
Versi 3:Â
Pada abad pertengahan legenda-legenda tentang Velentinuspun masih menjadi menarik untuk diperdebatkan. Adalah beberapa data cerita baik dari eksiklopedia, maupun cerita dari mulut ke mulut (SEMACAM DONGENG) yang mengatakan bahwa asal mula valentine berasal dari cerita Santo Valentinus sebelum gugur sebagai martir, ia menulis pernyataan cinta kecil dari sipir penjara bunyinya adalah "dari Velentinusmu"
Ketika serdadu dilarang menikah oleh kaisar Claudius II, Santo Velentinus secara rahasia menikahkannya.
Catatan-catatan tentang Velentine itu akan menjadi catatan panjang yang akan memakan banyak halaman, namun inti dari perayaan Valentine adalah pernyataan kasih sayang dengan tulus, memberi hari khusus untuk mengingatkan kepada setiap manusia untuk pentingnya kasih sayang, pentingnya memberi ungkapan kasih sayang dengan cara apa saja yang penting tumbuh saling percaya saling berkomunikasi dari hati ke hati.
Pro dan kontra terhadap Hari Valentine akan selalu ada tapi yang jelas Velentine menjadi penanda untuk mengingatkan mansuia untuk tidak terlalu sibuk menggunjingkan orang, terlalu larut dalam suasana saling benci antar suku, antar ras, antar agama.Â
Agama itu sebuah hak individu, sedangkan kasih sayang sifatnya universal. Semua agama mengajarkan tentang kasih sayang. Alangkah bagusnya jika kasih sayang itu memang dilakukan setiap hari tidak perlu menunggu moment Valentine. Mengapa harus kontra terhadap kebudayaan yang dibawa dari luar jika inti sebenarnya dari  Velentine itu adalah cinta universal. Semakin manusia ingat dengan kasih sayang semakin sempit ruang gerak paham radikalis yang menjadi momok manusia sekarang. Teroris tidak akan lahir jika setiap orang sadar pentingnya kasih sayang tanpa memandang sekat-sekat entah itu agama, suku, /etnis, atau kasta-kasta yang ada di seputar hidup manusia.
Bukan berarti pula perayaan kasih sayang dilakukan dengan berlebihan dengan menggelar pesta aneh, dengan pengungkapan kasih sayang berlebihan misalnya dengan sex bebas atau pernyataan cinta yang tidak sesuai dengan tradisi dan adat istiadat setempat. Apapun wujud pernyataan kasih sayang kalau dilakukan dalam batas kewajaran tetap saja membawa dampak positif.
Â
referensi: wikipedia,
dari berbagai sumber