Mohon tunggu...
Dwi Astuti
Dwi Astuti Mohon Tunggu... Guru - Guru, Dosen, dan Penulis

Dwi Astuti memiliki nama pena Atsuka D. Menulis diberbagai platform digital. Jika berkenan, mampir ya. Terima kasih sudah mendukung.

Selanjutnya

Tutup

Segar

Istigfar! 5 Modus yang Bertebaran di Bulan Ramadan (Nomor 5 Sering Jadi Andalan)

9 April 2022   05:22 Diperbarui: 9 April 2022   05:27 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel kali ini nggak aku tulis serius-serius amat ya guys. Namanya juga modus. Artikel santai ini akan bahas tentang modus-modus yang bertebaran dan hanya bisa dilakukan saat bulan ramadan. Ini bukan modus penipuan berkedok sedekah seperti yang juga sering terjadi di bulan suci ini. Melainkan, jebakan modus yang biasanya sobat-sobat muda sering lakukan.

Sebagai bentuk kehati-hatian, lebih baik hindari modus-modus ini ya, supaya ibadah kita hakiki di hadapan Allah. Jangan sampai hanya karena modus tak jelas, niat kita rusak dan puasa kita tidak diterima Allah.

Loh, kok bisa niat puasa kita rusak? Ingat, puasa itu ibadah yang termasuk dalam rukun Islam. Puasa ramadan hukumnya wajib. Bukan sekadar nahan nggak makan dan minum, tetapi juga nahan hawa nafsu dan hal-hal yang membatalkan puasa. Jika kita tidak bisa menahan diri, artinya kita tidak lulus ujian puasa. Oleh karena itu puasa yang kita jalani bisa dianggap gagal.

Berikut jebakan modus-modus yang bertebaran di bulan ramadan.

1. Update Menu Buka Puasa Dan Sahur

Update status boleh nggak? Ya, boleh dan sah-sah saja. Namun, pada bulan ramadan ini, ketika orang-orang sedang berlomba mencari pahala, lebih baik tahan diri dulu dari update status yang unfaedah ya guys. Perhatikan kebermanfaatannya.

Modus update menu berbuka dan sahur ini marak terjadi. Sebelum berbuka, menu tersaji dengan caption selamat berbuka, semoga puasa hari ini dapat pahala, dan sebagainya. Pertanyaannya, itu buka puasa atau ajang pamer kalau sedang puasa? Puasa itu ibadah yang bernilai pahala ya. Jangan jadikan Puasa cuma ikut-ikutan biar bisa dikatain rajin ibadah. Nanti kalau dikatain, "tumben rajin ibadah?" justru marah.

2. Perhatian Pacar Makin ON

Yang lagi bucin sih selalu menjaga keromantisan. Mode on langsung menyala di bulan ramadan. Gimana nggak? Yang lagi PDKT langsung bisa melakukan aksi super power seperti ngucapin met berbuka, bangunin sahur, atau ngajak bukber (buka berdua ya). Alih-alih puasa khusyuk dan ikhlas, jadi beralih nungguin SMS, wa, atau pesan singkat dari si doi. Mau tidur bukannya baca doa, malah sibuk nyari gaya baru buat ngomong "nanti bangunin sahur ya." Emang kalau alarm yang bangunin, nggak bakal kebangun? Inget, fokus ibadah biar dapat pahala, bukan fokus ngencengin wa biar status bukan lagi sekadar teman saja.

3. Tarawih Sambil Lirik Kanan Kiri Tanpa Menjaga Syahwat Dan Aurat

Momen tarawih berjamaah di masjid menjadi momen yang selalu dirindukan dan dinanti-nanti. Momen salat tarawih bisa juga jadi peluang berbahaya bagi ahli-ahli modus.

Bisa keluar malam setiap hari meski hanya ke masjid rupanya jadi kelebihan di bulan ini. Selalu bersemangat berangkat paling awal agar dapat tempat strategis biar bisa lirik kanan dan kiri. Usai salam mata selalu kembali ke arah yang sama. Saat salat, fokus menghalu kalau si doi bisa jadi imam untuk masa depan. Salat ambyar, pahala buyar.

4. Ngerjain Hal Sia-Sia Jadi Pelarian

Puasa bikin orang lebih gabut karena nggak bisa ngemil, nggak bisa hang out bareng temen-temen, dan lain-lain. Tidur sepanjang waktu, main game, atau sebanyak-banyaknya masukin daftar belanja ke keranjang, jadi pelarian. Padahal waktu luang bisa dimanfaatkan untuk mentadaburi Al Qur'an atau menghadiri majelis ilmu. Dengan dalih lemas, akhirnya pekerjaan yang dilakukan hanya pekerjaan yang sia-sia.

5. Ngikut Bukber Supaya bisa Ketemu Mantan dan Ajang Pamer

Ramadan tiba, ramadhan tiba, undangan bukber merajalela. Mulai dari rekan alumni sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga rekan kerja. Kalender jadi penuh catatan pengingat waktu bukber di sana sini.

Menjaga silaturahminya sih memang penting, tapi jangan dicampur dengan modus lain. Biasanya bukber menjelma reuni tersembunyi yang beralih jadi ajang tebar pesona dan pamer kehidupan.

Terus, bukber nggak boleh dong? Boleh, bahkan dianjurkan Nabi Muhammad Saw, asal tetap menjaga adab. Pisahkan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim atau lakukan hal bermanfaat saat bukber seperti memberi sedekah kepada duafa dan yatim piatu. Yang terpenting, tujuan utamanya benar, jangan dicampur dengan kepentingan pribadi.

Itulah modus-modus yang bertebaran di bulan ramadan. Semoga kita bisa berbenah diri dan fokus menjalankan ibadah tanpa embel-embel duniawi. Selamat menjalankan ibadah puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun