Bisa keluar malam setiap hari meski hanya ke masjid rupanya jadi kelebihan di bulan ini. Selalu bersemangat berangkat paling awal agar dapat tempat strategis biar bisa lirik kanan dan kiri. Usai salam mata selalu kembali ke arah yang sama. Saat salat, fokus menghalu kalau si doi bisa jadi imam untuk masa depan. Salat ambyar, pahala buyar.
4. Ngerjain Hal Sia-Sia Jadi Pelarian
Puasa bikin orang lebih gabut karena nggak bisa ngemil, nggak bisa hang out bareng temen-temen, dan lain-lain. Tidur sepanjang waktu, main game, atau sebanyak-banyaknya masukin daftar belanja ke keranjang, jadi pelarian. Padahal waktu luang bisa dimanfaatkan untuk mentadaburi Al Qur'an atau menghadiri majelis ilmu. Dengan dalih lemas, akhirnya pekerjaan yang dilakukan hanya pekerjaan yang sia-sia.
5. Ngikut Bukber Supaya bisa Ketemu Mantan dan Ajang Pamer
Ramadan tiba, ramadhan tiba, undangan bukber merajalela. Mulai dari rekan alumni sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga rekan kerja. Kalender jadi penuh catatan pengingat waktu bukber di sana sini.
Menjaga silaturahminya sih memang penting, tapi jangan dicampur dengan modus lain. Biasanya bukber menjelma reuni tersembunyi yang beralih jadi ajang tebar pesona dan pamer kehidupan.
Terus, bukber nggak boleh dong? Boleh, bahkan dianjurkan Nabi Muhammad Saw, asal tetap menjaga adab. Pisahkan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim atau lakukan hal bermanfaat saat bukber seperti memberi sedekah kepada duafa dan yatim piatu. Yang terpenting, tujuan utamanya benar, jangan dicampur dengan kepentingan pribadi.
Itulah modus-modus yang bertebaran di bulan ramadan. Semoga kita bisa berbenah diri dan fokus menjalankan ibadah tanpa embel-embel duniawi. Selamat menjalankan ibadah puasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H