Semua materi dalam modul ini memiliki kaitan yang erat dengan materi-materi pada modul sebelumnya. Seorang guru dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid (student agency) bila memiliki peran dan nilai sebagai guru penggerak.Â
Guru juga harus memegang prinsip yang sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara (sebagai penuntun) dengan mempertimbangkan pengembangan nilai-nilai kebajikan universal. Agar pengembangannya terarah, guru juga harus melihat dan fokus pada visi yang telah ditetapkan sebelumnya.Â
Semua keputusan dan tindakan yang diambil oleh guru harus berpusat pada murid agar pembelajaran yang dikemas dapat memenuhi kebutuhan murid sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Untuk dapat mewujudkan itu semua, guru perlu membiasakan diri dalam berpikir berbasis aset agar dapat mengembangkan sumber daya yang dimiliki oleh komunitas sekolah.
Dari sini dapat saya simpulkan bahwa program yang berdampak positif pada murid adalah program yang perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksinya berpusat pada murid, sesuai dengan kebutuhan murid, serta dapat membantu murid untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.Â
Program-program atau kegiatan sekolah seharusnya direncanakan dengan mengedepankan kolaborasi semua pihak. Agar program-program tersebut menjadi proses belajar yang bermakna, maka sekolah perlu melibatkan murid dengan berpikir berbasis aset yang mampu menumbuhkembangkan kepemimpinan murid (student agency).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H