Mohon tunggu...
Dwi Astono
Dwi Astono Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pengetahuan ialah untuk perbuatan, dan perbuatan dipimpin oleh pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Kepemimpinan Murid (Student Agency)

16 Maret 2023   01:08 Diperbarui: 16 Maret 2023   01:13 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kepemimpinan murid dapat dilihat sebagai kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. 

Saat murid menjadi pemimpin dan berperan aktif dalam pembelajaran, hubungan antara guru dan murid menjadi hubungan yang bersifat kemitraan. Untuk dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, guru perlu menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.

Mempertimbangkan suara (voice) murid adalah tentang bagaimana kita memberdayakan murid kita agar memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perubahan. Suara murid yang otentik memberikan kesempatan bagi murid untuk berkolaborasi dan membuat keputusan dengan orang dewasa seputar apa dan bagaimana mereka belajar dan bagaimana pembelajaran mereka dinilai. Dalam kaitannya dengan modul sebelumnya, ini sebagai bentuk menumbuhkan budaya positif yang memiliki nilai-nilai kebajikan universal.

Selanjutnya memberi pilihan (choice) akan memberdayakan murid, mendorong keterlibatan, dan mempromosikan minat dalam pengalaman belajar. Selain itu, memberi murid pilihan dan kepemilikan mensyaratkan bahwa kontrol dalam proses pembelajaran harus diberikan juga kepada murid-murid (Thibodeaux 2017; 2019 dalam Modul Pendidikan Guru Penggerak). 

Ketika murid memiliki peran yang cukup untuk mengendalikan kemudi proses belajar mereka, maka mereka akan belajar lebih bertanggungjawab terhadap proses pembelajraan mereka sendiri dan menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi dalam proses belajarnya.

Selanjutnya, guru perlu mengembangkan proses pembelajaran yang mendorong murid memiliki rasa kepemilikan (ownership). Guru harus memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih beberapa kegiatan yang mereka lakukan, berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum, berpartisipasi aktif dalam kelas dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menilai diri sendiri dan terlibat dalam proses penilaian. 

Saat murid terhubung (baik secara fisik, kognitif, emosional) dengan apa yang sedang dipelajari, terlibat aktif, dan menunjukkan investasi pribadi dalam proses belajarnya, maka kita dapat mengatakan bahwa tingkat rasa kepemilikan mereka terhadap proses belajar tinggi.

Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid (student agency) dapat memberikan kesempatan kepada murid untuk berperilaku positif. Perilaku-perilaku tersebut akhirnya menjadi sebuah kebiasaan dan kebiasaan-kebiaasan itu akan menjadi sebuah budaya positif seperti yang sudah dipelajari pada modul 1.4. 

Budaya positif dalam komunitas sekolah menjadi faktor penting dalam upaya mewujudkan visi dan harapan bangsa Indonesia yang terdapat dalam Profil Pelajar Pancasila. 

Upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan dapat mewujud sebagai pengejawantahan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.

Selanjutnya dalam modul 3.3 juga dibahas mengenai lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Lingkungan-lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya, lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan, lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri, serta lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun