Kondisi jalan yang rusak masih menjadi pekerjaan dan permasalahan yang serius bagi pemerintah Kabupaten Kebumen. Dimana saat ini banyak jalan desa-desa di Kabupaten Kebumen dalam kondisi rusak parah. Jalanan yang rusak, berlubang, bahkan berlumpur sangat jelas dirasakan oleh masyarakat Kebumen pada saat melintas dan berkendara dijalanan Kebumen ini. Warga sekitar mengeluhkan kondisi tersebut.Â
Pasalnya, tak sedikit kendaraan khususnya sepeda motor yang mengalami kecelakaan di jalan rusak. Dengan adanya insiden seperti itu tentu saja hal tersebut sudah sangat mengganggu kenyamanan dan juga keselamatan masyarakat.Â
Bahkan, banyak pengendara kini lebih memilih melewati pekarangan warga yang akhirnya merusak pekarangan warga juga dan menambah masalah baru untuk warga sekitarnya. Hampir setiap sudut jalan rusak, tidak ada bekas aspal yang terlihat, hanya tanah berbatu dan berlubang penuh air seperti genangan air.
Salahsatu contoh jalanan di Kebumen yang rusak parah adalah Jalan Puring-Gombong yang selalu dikeluhkan warga. Kondisi jalan tersebut saat ini sangatlah memprihatinkan. Warga sekitar banyak mengeluhkan rusaknya Jalan Puring yang mengarah ke Gombong, tepatnya di Desa Sitiadi. Pasalnya, jalan ini merupakan akses utama warga kawasan Puring yang hendak bepergian ke Gombong.Â
Terjadi kerusakan jalan antara Kecamatan Puring dan Kecamatan Gombong atau sebaliknya dengan jarak kurang lebih satu kilometer. Selain merupakan jalan antar kabupaten, jalan tersebut juga merupakan jalan alternatif menuju JLSS. Pengendara yang melintasi jalan tersebut harus ekstra hati-hati dikarenakan pada beberapa lokasi jalan, terdapat lubang berdiameter kurang lebih 3 meter dengan kedalaman kurang lebih 20 sentimeter. Apalagi apabila berkendara pada malam hari dengan pencahayaan yang minim.
Keluhan serupa juga disampaikan Irfan Romadhon, 43 tahun, warga Tambakmulyo, Kecamatan Puring. Irfan mengatakan, jalan rusak parah itu terjadi hampir setahun lalu. Kondisi jalan tersebut mengecewakan para pengguna jalan. Pasalnya, kerusakan jalan sangat parah dan tak jarang mengakibatkan pengendara sepeda motor terperosok ke dalam lubang. Apalagi di musim penghujan saat ini, jalan rusak tidak rata yang tergenang air sangat berbahaya bagi pengguna jalan. "Sepeda motor yang terjatuh sudah tidak terhitung jumlahnya, terutama pada malam hari," jelasnya. Berbagai protes dan keluhan warga yang kecewa dengan kondisi jalan yang semakin rusak ini sudah sering disampaikan ke pemda, namun tidak ada perhatian dan perbaikan lebih lanjut.
Hal serupa terjadi pada jalan di Desa Bocor-Desa Sangubanyu, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen. Dikarenakan rusak parah, jalan yang dapat di lewati hanya tersisa setengah meter saja.Â
Jalan tersebut sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sayangnya, dari arah Desa Bocor maupun Desa Sangubanyu itu tidak ada tanda larangan atau tanda berhenti bagi kendaraan roda empat yang hendak melewati jalan tersebut. Akibatnya, mobil-mobil yang melewati jalan tersebut terjebak di lubang, yang hanya menyisakan sebagian kecil jalan beraspal itu.Â
Jika tidak ada yang memberi tahu, bisa dipastikan mobil akan jatuh ke lubang. Pernah ada kasus sebuah mobil bermuatan elpiji terjebak di jalan tersebut. Ada juga  truk bermuatan pasir dan ternak yang harus berhenti berjam-jam karena kesulitan untuk dievakuasi. Sudah berkali-kali warga setempat mengusulkan perbaikan jalan desa Bocor-Sangubanyu. Namun, tidak ada tanggapan sama sekali selama berbulan-bulan.
Tidak hanya pada jalan puring dan bocor saja yang mengalami kerusakan parah, terdapat jalan deandles yang saat ini hampir semuanya rusak parah dan sangat berbahaya bagi pengguna jalan, khususnya pengendara.
Apalagi pada saat ini, hujan terus mengguyur Kabupaten Kebumen bagian selatan yang mana makin memperparah keadaan. Lubang-lubang besar berisi air seperti genangan air terlihat hampir di setiap ruas jalan. Kondisi jalan Daendels semakin memprihatinkan pengguna jalan yang melewatinya pada malam hari karena minimnya penerangan jalan di jalur pantura selatan.Â