Mohon tunggu...
Dwi Agustina
Dwi Agustina Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar Sepanjang Hayat

Alumni Pendidikan Masyarakat - Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Instagram : dwiia33 Berlisensi Metode Baca AHE, Hitung ASE dan Brainy English.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mengatasi Ancaman Tersembunyi terhadap Pembantaian Karier Atlit Sepakbola

7 Mei 2024   18:23 Diperbarui: 7 Mei 2024   19:02 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ancaman tersebut mungkin berasal dari ketidakpuasan atas hasil pertandingan atau kinerja pemain yang dianggap tidak memuaskan oleh suporter. Ancaman atau tekanan semacam itu dapat berdampak serius pada kesejahteraan dan keamanan pemain serta mempengaruhi karier mereka di klub. Hal ini menunjukkan bagaimana tekanan eksternal dari suporter atau kelompok suporter tertentu dapat mengancam karier para pemain sepak bola, dan dalam beberapa kasus, dapat mengarah pada pembantaian karir jika tidak ditangani dengan serius oleh klub, otoritas sepak bola, dan pihak berwenang yang terkait.

Dari beberapa kejadian tersebut, terdapat langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mencegah pembantaian karier atlet.

1. Pendidikan dan Kesadaran
Pendidikan tentang hak, perlindungan, dan keselamatan atlet harus dimulai sejak dini. Federasi olahraga, klub, dan agen olahraga harus memberikan pelatihan kepada atlet dan staf pendukung tentang tanda-tanda pembantaian karier, serta cara melaporkannya dan mencari bantuan jika diperlukan.

2. Pengawasan dan Penegakan Hukum
Pengawasan yang ketat dan penegakan hukum yang tegas terhadap perilaku yang merugikan atlet, seperti kekerasan, pelecehan, atau diskriminasi, sangat penting. Federasi olahraga dan otoritas terkait harus memiliki prosedur yang jelas dan efektif dalam menangani pelanggaran etika dan hukum yang melibatkan atlet.

3. Dukungan Psikologis
Atlet harus diberikan akses kepada dukungan psikologis dan konseling untuk membantu mereka mengatasi tekanan, stres, dan trauma yang mungkin mereka alami selama karier mereka. Pemberian dukungan mental yang tepat dapat membantu mencegah pembantaian karier akibat masalah psikologis.

4. Pembangunan Lingkungan yang Aman
Klub dan federasi olahraga harus menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi atlet. Ini termasuk menetapkan kebijakan yang jelas tentang perlindungan atlet, memberikan pelatihan kepada staf tentang etika dan keamanan, serta menjamin bahwa fasilitas dan acara olahraga memenuhi standar keselamatan yang tinggi.

5. Penguatan Pengawasan Media Sosial
Penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab dapat menjadi faktor risiko bagi pembantaian karier atlet. Oleh karena itu, atlet perlu dilindungi dari pelecehan atau intimidasi online dengan meningkatkan pengawasan dan perlindungan terhadap aktivitas media sosial mereka.

Mencegah pembantaian karier atlet membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk federasi olahraga, klub, staf pendukung, atlet itu sendiri, dan masyarakat umum. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan kasus-kasus pembantaian karier atlet dapat diminimalisir, sehingga atlet dapat mencapai potensi mereka tanpa harus khawatir akan ancaman yang tidak perlu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun