Mohon tunggu...
Dwi Agustina
Dwi Agustina Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar Sepanjang Hayat

Alumni Pendidikan Masyarakat - Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Instagram : dwiia33 Berlisensi Metode Baca AHE, Hitung ASE dan Brainy English.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pujian Vs Penghinaan: Perbandingan Respons terhadap Shin Tae-yong di Korea Selatan dan Indonesia

23 April 2024   22:16 Diperbarui: 1 Mei 2024   06:53 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: ANTARA FOTO/ZABUR KARURU via KOMPAS.com

Jelang laga antara Korea Selatan dan Indonesia di ajang Piala AFC U23 2024, Jumat (25/04/2024) lalu, sorotan tidak hanya tertuju pada lapangan hijau, tetapi juga pada pelatih Timnas Indonesia yang sebelumnya juga melatih Timnas Korea Selatan, Shin Tae Yong.

Shin Tae-yong, seorang pelatih sepak bola dengan reputasi internasional, kini menjalani perjalanan yang penuh tantangan sebagai pelatih Timnas Indonesia setelah meninggalkan posisinya di Timnas Korea Selatan

Respons publik terhadap Shin Tae Yong menarik perhatian karena perbedaan yang mencolok di antara dua negara. Di Indonesia, Shin Tae-yong dihargai dan diapresiasi oleh publik atas dedikasinya dalam mengembangkan sepak bola nasional.

Namun, beberapa tahun yang lalu, STY menjadi sasaran serangan dengan dilempari telur dan guling oleh sekelompok individu yang tidak puas dengan kinerjanya.

Artikel ini akan menelusuri bagaimana respons publik terhadap Shin Tae-yong mencerminkan dinamika yang berbeda antara kedua budaya di dua negara tersebut.

Konteks Budaya

Penerimaan terhadap pelatih sepak bola tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja timnya, tetapi juga oleh faktor-faktor budaya yang kompleks.

Dalam mengkaji respons terhadap Shin Tae-yong di Korea dan Indonesia, penting untuk mempertimbangkan perbedaan budaya yang mendasar antara kedua negara tersebut. 

Di Korea, sepak bola bukan hanya olahraga, tetapi juga merupakan bagian integral dari identitas nasional dan kebanggaan. Timnas Korea Selatan dianggap sebagai wakil dari bangsa yang harus mampu meraih prestasi demi memperkuat citra nasional. 

Sebagai negara yang menghargai kesuksesan dan kinerja tinggi, ekspektasi terhadap pelatih dan pemain timnas sangatlah tinggi, dan kegagalan dalam meraih prestasi dapat menimbulkan reaksi keras dari publik.

Di sisi lain, Indonesia memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Meskipun sepak bola juga memiliki popularitas yang besar di Indonesia, namun olahraga ini tidak memiliki posisi yang sama seperti di Korea dalam hal identitas nasional. 

Selain itu, budaya Indonesia cenderung lebih toleran dan menyambut kedatangan pelatih atau atlet asing dengan sikap terbuka. Meskipun ekspektasi terhadap performa timnas tetap tinggi, namun respons terhadap kegagalan biasanya tidak seintensif di Korea.

Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat melihat bagaimana budaya memainkan peran penting dalam membentuk respons publik terhadap Shin Tae-yong.

Perbedaan dan kesamaan dalam nilai, norma, dan harapan yang diberlakukan oleh masyarakat di Korea dan Indonesia akan menjadi kunci untuk memahami dinamika yang kompleks dalam penerimaan terhadap pelatih tersebut.

Persepsi Publik

Pandangan publik terhadap Shin Tae-yong di Korea dan Indonesia mencerminkan perbedaan dalam konteks budaya dan harapan yang diberlakukan terhadap pelatih sepak bola.

Di Korea, Shin Tae-yong telah menjadi sosok kontroversial di mata sebagian publik setelah serangkaian hasil yang kurang memuaskan dari Timnas Korea Selatan.

Meskipun sebagian besar penggemar tetap menghargai kontribusinya dan memandangnya sebagai pelatih yang memiliki visi jangka panjang untuk mengembangkan tim, ada juga kritik yang keras terhadap keputusan taktis dan hasil yang tidak memuaskan dalam beberapa pertandingan kunci. Insiden dilempari telur menjadi simbol dari ketidakpuasan sebagian kecil dari pendukung Timnas Korea Selatan terhadap kinerja Shin Tae-yong.

Di Indonesia, Shin Tae-yong diterima dengan antusiasme yang besar oleh publik sepak bola. Kepemimpinan dan pengalaman internasionalnya dipandang sebagai aset berharga bagi pengembangan sepak bola nasional.

Meskipun masih terdapat kritik dan tekanan untuk meraih hasil yang baik, respons secara umum terhadap Shin Tae-yong di Indonesia lebih positif dan mendukung. 

Dalam budaya yang lebih terbuka terhadap kehadiran pelatih asing, penilaian terhadap Shin Tae-yong lebih didasarkan pada potensi jangka panjangnya dalam membangun fondasi bagi kemajuan Timnas Indonesia.

Perbedaan dalam persepsi publik ini tercermin dalam respons yang berbeda terhadap Shin Tae-yong di kedua negara tersebut.

Sementara di Korea, ada tekanan yang lebih besar untuk menghasilkan kemenangan dan prestasi yang cepat, di Indonesia, Shin Tae-yong memiliki lebih banyak kesempatan untuk membangun proyek jangka panjangnya tanpa tekanan instan untuk meraih kesuksesan dalam waktu singkat.

Dampak Terhadap Kinerja dan Kesejahteraan Psikologis

Respons publik terhadap pelatih dapat memiliki dampak yang signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, pada kinerja tim dan kesejahteraan psikologis individu tersebut.

Dalam kasus Shin Tae-yong, perbedaan respons publik di Korea dan Indonesia memiliki implikasi yang berbeda terhadap kinerja dan mental pelatih tersebut.

Di Korea, insiden dilempari telur oleh sekelompok individu yang tidak puas dengan kinerja Shin Tae-yong dapat menyebabkan stres, frustrasi, dan bahkan keraguan diri pada pelatih tersebut. 

Terlebih lagi, tekanan yang tinggi dari publik dan media untuk meraih kesuksesan dalam waktu singkat dapat menambah beban psikologis yang dirasakan oleh Shin Tae-yong.

Hal ini dapat berdampak negatif pada kinerja Timnas Korea Selatan, karena pelatih yang merasa tertekan dan tidak percaya diri cenderung sulit untuk mengambil keputusan yang tepat dan menginspirasi pemain.

Di sisi lain, penerimaan hangat dan dukungan yang diterima oleh Shin Tae-yong di Indonesia dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasinya sebagai pelatih. 

Mendapat dukungan dari publik dan federasi sepak bola Indonesia dapat memberikan energi positif bagi Shin Tae-yong untuk terus berusaha keras dan mengembangkan potensi Timnas Indonesia. Hal ini dapat memengaruhi kinerja tim secara keseluruhan, dengan atmosfer yang lebih positif dan termotivasi.

Namun demikian, penting untuk diingat bahwa dampak terhadap kinerja dan kesejahteraan psikologis seseorang dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk faktor internal dan eksternal lainnya.

Meskipun respons publik dapat memengaruhi suasana hati dan motivasi seorang pelatih, namun kesuksesan akhir dari sebuah tim juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti keterampilan teknis, strategi, dan kerja sama tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun