Mohon tunggu...
Dwi Agustina
Dwi Agustina Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar Sepanjang Hayat

Alumni Pendidikan Masyarakat - Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Instagram : dwiia33 Berlisensi Metode Baca AHE, Hitung ASE dan Brainy English.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Terkutuk: Misteri Rumah Angker di Desa Warna (Part I)

12 Februari 2024   10:00 Diperbarui: 12 Februari 2024   10:55 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Rini menggelengkan kepala sambil tersenyum.]

Rini: "Kita lihat saja nanti siapa yang paling lama bertahan di dalam, Adi."

[Suasana gelap mulai menyelimuti mereka saat mereka memasuki rumah itu, senter mereka menjadi satu-satunya sumber cahaya di dalam kegelapan.]


Saat mereka memasuki rumah itu, udara terasa sangat dingin dan suasana menjadi semakin gelap. Dika merasa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi dia tetap memaksakan diri untuk melanjutkan eksplorasi. Mereka mulai mendengar suara-suara aneh, langkah-langkah kaki tanpa sosok, dan bayangan-bayangan yang bergerak di sudut-sudut ruangan.

Brukkk.... Brukkk.... Brukkkk !!!

Rini : "Suara siapa itu Dik?, kita kan hanya  bertiga disini." 

Dika : (Ucapnya dengan suara lantang) "Sudahlah hiraukan saja, kita lanjutkan eksplorasi malam ini." 

Adi : "Tapi aku takut Dik, dari tadi aku melihat bayangan bergerak di sudut ruangan sana." ucap Adi sambil ketakutan

Dika : (sambil tertawa kecil ) "Ah. itu hanya halusinasi kamu saja Adi".

"Ayo Rini dan Adi kita kan akan mengeksplore tiap ruangan disini, aku ingin membuktikan bahwa disini tidak ada apa." lanjut Dika


Tiba-tiba, Adi menghilang entah ke mana. Dika dan Rini panik, berusaha mencarinya, tetapi tidak berhasil menemukannya. Mereka merasa semakin terjebak di dalam rumah itu, seperti terperangkap dalam labirin gelap yang mencekam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun