Olahraga lari adalah cabang olahraga atletik yang terdiri dari lari jarak dekat, jarak menengah, jarak jauh, estafet, dan lari gawang. Olahraga ini sudah ada sejak zaman yunani kuno saat Olimpiade pertama kali diadakan.
Lari adalah salah satu cabang olahraga atletik yang terbagi lagi menjadi beberapa nomer, seperti lari jarak pendek, menengah, jauh, estafet, dan lari gawang. Perlombaan lari sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu di beberapa peradaban, termasuk yunani kuno.
PENGERTIAN LARI
Lari adalah gerakan cepat yang mamanfaatkan semua anggota tubuh bagian dalam dan luar untuk bergerak , yg membuat kuta berkeringat
SEJARAH LARI
Perlombaan lari resmi sudah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu dan dahulu. Kegiatan ini seringkali diadakan sebagai bagian dari ritual keagamaan, termasuk saat pertama kali diikutkan sebagai cabang olahraga di olimpiade zaman Yunani kuno, tahun 776 sebelum Masehi.
Perkembangan olahraga lari modern dimulai pada tahun 1800-an di Inggris. Pada tahun 1860, negara tersebut mengadakan perlombaan lari amatir untuk pertama kalinya.
Pada 1896, Olimpiade modern pertama kali digelar dan di perlombaan yang sama, dan lari secara resmi menjadi olahraga yang dipertandingkan secara internasional. Lalu di tahun 1913, perwakilan 16 negara membentuk International Amateur Athletic Federation (IAAF).
Hingga saat ini IAAF masih berdiri, dan menjadi organisasi yang membuat aturan baku bagi olahraga lari di seluruh dunia.
1. Membantu menurunkan berat badan
 Berlari membantu menurunkan dan menjaga berat badan ideal dengan membakar lemak lebih cepat. Lari secara rutin juga membuat tubuh mampu membakar kalori, bahkan setelah Anda selesai berlari. Untuk mendapatkan manfaat ini, Anda sebenarnya cukup berlari dalam intensitas rendah.
 Selain itu, lari dapat menimbulkan rasa lapar setelah berolahraga yang berlebihan bagi beberapa kalangan. Namun, jangan jadikan olahraga sebagai alasan Anda untuk makan apapun yang Anda inginkan. Tetap atur pola makan sehat dan seimbang, agar sesi lari Anda tidak menjadi pengorbanan yang sia-sia.
 2. Meningkatkan kesehatan jantung
 Sebagaimana diketahui, berlari merupakan salah satu olahraga kardio yang memberikan keuntungan bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Saat berlari, jantung dan pembuluh darah akan memompa oksigen bersama darah ke seluruh bagian tubuh.
 Sirkulasi darah yang lancar bisa membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang menyehatkan jantung. Pembuluh arteri dan jantung juga menjadi lebih kuat sehingga menurunkan risiko terkena henti jantung.Menurut jurnal Current Sports Medicine Reports, bagi orang sehat dan ingin merasakan manfaat kesehatan kardiovaskular maka cukup melakukan 150 menit latihan intensitas sedang atau 75 menit latihan intensitas tinggi setiap minggunya.
3. Memperkuat otot dan tulang
 Berlari dapat meningkatkan fungsi dan kekuatan otot, terutama otot-otot kaki. Otot kaki juga akan semakin fleksibel karena terus-menerus Anda gunakan untuk melangkah.
 Selain itu, tekanan selama berlari juga bisa memperkuat kondisi tulang. Tulang yang mendapat tekanan selama berlari akan merangsang pertumbuhan sel-sel tulang baru yang bisa menurunkan risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis pada usia lanjut.
 Namun bukan berarti berlari aman sepenuhnya dari risiko cedera. Pada beberapa kondisi, aktivitas ini juga bisa menyebabkan radang sendi (osteoarthritis) dan merusak tulang rawan. Jika memiliki masalah tulang dan sendi, konsultasikan ke dokter sebelum Anda berlari.
Â
 4. Menurunkan risiko kanker
 Sebuah penelitian dalam British Journal of Sports Medicine menunjukkan orang yang berlari setidaknya seminggu sekali memiliki risiko lebih rendah 23% dari kematian akibat kanker dan 27% dari semua penyebab kematian daripada orang yang tidak berlari sama sekali.
 Demi mendapatkan manfaat lari untuk menurunkan risiko kanker dan kematian dini ini, peneliti menyarankan untuk berlari selama 50 menit per minggu. Latihan ini bisa Anda lakukan dalam satu hari atau terbagi dalam beberapa aktivitas dengan durasi pendek setiap minggunya.
 Secara khusus, penelitian lain juga menyebut pelari wanita memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara apabila melakukan lari secara rutin dengan intensitas yang memadai.
5. Membantu mencegah penyakit kronis
Lari bukanlah obat mujarab yang ampuh menyembuhkan berbagai macam penyakit. Namun, aktivitas fisik yang Anda lakukan secara rutin ini bisa membantu mencegah berbagai risiko penyakit kronis.
 Berlari dapat mengurangi risiko Anda terserang stroke. Kalangan dokter bahkan juga menganjurkan olahraga lari sebagai bagian dari rencana pengobatan kondisi, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
 Lari dan olahraga secara umum juga bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Hal ini tentu akan berujung pada peningkatan kesehatan Anda secara keseluruhan.
 6. Mempertajam fungsi otak
 Bertambahnya usia membuat fungsi kognitif otak, termasuk kemampuan berpikir dan mengingat Anda semakin menurun. Penurunan fungsi otak tidak mungkin membuat Anda lama-kelamaan pikun hingga hilang ingat. Nah, manfaat berlari ternyata juga bisa mencegah kondisi ini.
 Lansia yang rutin berlari dilaporkan memiliki ketajaman ingatan yang lebih baik dan rentang fokus yang lebih lama. Mereka juga mendapatkan nilai lebih tinggi pada tes mental secara keseluruhan daripada lansia yang kurang aktif melakukan aktivitas fisik.
 7. Meningkatkan suasana hati
 Setiap olahraga yang Anda lakukan bisa membuat Anda merasa bahagia. Manfaat lari untuk meningkatkan suasana hati ini dikenal sebagai runner's high. Selain itu, lari juga bisa meningkatkan mood pada mereka yang menderita depresi.
 Berlari merangsang tubuh meningkatkan produksi endocannabinoid dalam jumlah besar. Endocannabinoid adalah hormon yang bertugas membuat Anda merasa senang. Bahkan, hormon ini memiliki efek yang sama saat tubuh merespon rangsangan cannabis atau ganja.
 Hormon ini diduga memiliki efek euforia yang lebih kuat dibandingkan endorfin. Hal ini karena endorfin hanya diproduksi oleh bagian tubuh tertentu dan endocannabinoid dapat diproduksi oleh berbagai sel tubuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI