Tahun 90-an omzetnya setara penjualan 100 potong tempe seharga Rp300 per potong. Sekarang, setiap hari dia mampu menjual sekitar 25 potong tempe ukuran sedang (seharga Rp5.000 per potong); juga sekitar 700 potong tahu putih dan 300 potong tahu bakso.
Jumlah dagangan yang dibawa diperhitungkan menurut situasi dan kondisi pasar. Alhasil, jika mengalami sisa pun tidak terlalu banyak. Kalau tempe/tahu masih tersisa biasanya dimasak untuk dimakan sendiri atau diberikan kepada tetangga.
Mas Tanji bisa mengantongi laba sampai Rp200 ribu per hari. Namun, itu bukan angka tetap. “Karena dagang mah, pasti ketemu rame dan sepi. Alhamdulillah, cukup untuk membeli beras sehari-hari,” katanya mensyukuri pencapaiannya.
“Bersyukur karena omzet dan pendapatan mengalami peningkatan. Yaa … seiring dengan kebutuhan keluarga yang juga semakin meningkat,” ujar Mas Tanji diiringi tawa renyah.
Begitu pun, berjualan keliling dengan kendaraan roda dua bukan pekerjaan ringan dan sepele. Apalagi dagangan yang dibawa cukup banyak dan harus melewati gang-gang sempit penuh “polisi tidur”. Tentu sangat tak nyaman duduk tegak berlama-lama di atas jok motor yang disesaki kontainer/keranjang serta aneka barang bergantungan. Belum lagi harus bersahabat dengan hujan panas sepanjang tahun.
Hanya mereka yang tekun yang mampu menjalaninya hingga 28 tahun.
Bermodal Keramahan dan Kebaikan
Tempe tahu harus habis terjual dalam sehari. Jadi, setiap hari selalu membawa tempe tahu yang masih baru. Sementara aneka camilan/makanan kering bisa dijual dalam tempo relatif lebih lama. Kualitas barang dagangan harus terjaga.
Demikian prinsip dagang yang dipegang oleh Mas Tanji. Sebagai pelanggan setia, penulis mengakuinya. Botok dan pepesan yang dibawa pun selalu segar dan rasanya sangat nikmat.
Barang berkualitas menjadi modal utama untuk mengikat pelanggan. Namun, ada modal lain yang tak kalah penting yang selalu dijaga oleh Mas Tanji, yaitu keramahan serta kebaikan.
Dari banyak pedagang yang meramaikan perumahan rakyat pertama di Indonesia era Menteri Cosmas Batubara ini, Mas Tanji salah satu yang sangat ramah. Dia suka mengobrol dan bercanda dengan pelanggan.