Abi, tinggallah di rumah bersama Mbok Mi. Ia berjanji akan menjagamu. Tapi nanti kalau Mbok Mi sudah semakin tua, ganti kamu yang harus merawatnya. Oya, Mbok Mi pasti kerepotan mengurus semua, jadi tetaplah menyapu dan merawat halaman kita.Â
Â
Bunda yang merindukanmu. Â Â Â
"Bunda pasti akan selalu bangga pada Abimanyu!" seru Abi seraya mencium lembut foto dan surat di tangannya.
Sesaat kulihat Abi tergesa-gesa menghapus air matanya dengan syal marunku pemberiannya. Sebentar ia masih bergeming di ranjang. Namun, tak berapa lama ia beranjak dan melangkah perlahan ke ambang jendela. Kulihat ia tersenyum memandangi halaman rumah, di mana daun-daun kiara payung masih terus berguguran.
Aku merasa lega karena yakin Abi hanya memerlukan sedikit waktu lagi untuk bangkit. Bagaimanapun aku tidak bisa lebih lama lagi berkelana seperti ini. Aku harus pergi ke tempat indah yang telah disediakan untukku. Dari sana aku berharap masih bisa merindukan Abimanyu dan menjaganya! [Selesai]Â
Â
Depok, 6 September 2020
Salam Fiksiana, Dwi Klarasari
Â
Catatan: Cerpen dari koleksi Dwi Klarasari ini menjadi salah satu favorit dalam LMCR Rohto Golden Award Tahun 2013.Â