Mohon tunggu...
Dwi Sintia
Dwi Sintia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Framing Teks Permasalahan Lingkungan di Kabupaten Tanah Bumbu

3 September 2024   19:21 Diperbarui: 3 September 2024   19:24 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kabupaten Tanah Bumbu, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam, terutama batubara. Namun, kekayaan alam ini tidak lepas dari berbagai permasalahan lingkungan yang semakin kompleks dan mendesak untuk diselesaikan. Dalam beberapa tahun terakhir, Tanah Bumbu telah menjadi sorotan karena berbagai isu lingkungan yang muncul, mulai dari degradasi lahan, penurunan kualitas air, bencana ekologis seperti banjir, hingga permasalahan serius terkait penanganan sampah dan dampak kebakaran hutan.

Aktivitas tambang batubara yang intensif di wilayah ini telah membawa dampak signifikan terhadap kondisi lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali telah menyebabkan kerusakan ekosistem, berkurangnya daya dukung lingkungan, serta peningkatan risiko bencana alam. Misalnya, banjir yang terjadi di beberapa kecamatan di Tanah Bumbu sering kali dikaitkan dengan perubahan bentang alam akibat penambangan terbuka yang mengganggu aliran sungai dan mengurangi kapasitas serapan air tanah. 

Selain itu, indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) di beberapa wilayah di Tanah Bumbu menunjukkan nilai yang masih jauh dari target yang diharapkan. Penurunan kualitas air, udara, dan lahan menjadi bukti nyata bahwa upaya pelestarian lingkungan belum cukup efektif dalam menghadapi laju degradasi yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik alamiah maupun antropogenik. Kasus longsor dan amblasnya jalan nasional Kilometer 171, yang disebabkan oleh aktivitas tambang yang terlalu dekat dengan infrastruktur publik, merupakan contoh nyata bagaimana aktivitas ekonomi dapat berdampak langsung pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

Tabel 1 Framing Teks Permasalahan Lingkungan di Tanah Bumbu Tahun 2023-2024

No

Title News

Date

Time

Media

Explanation

1

Banjir Tanah Bumbu, Sinyal Degradasi Lingkungan dan Krisis Iklim

14 Juni 2024

-

Mongabay (Situs Berita Lingkungan)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memprediksi, Indonesia sedang memasuki musim kemarau, namun di beberapa wilayah masih berpotensi mengalami hujan. Benar saja, hujan lebat terjadi beberapa hari berturut-turut di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dan sekitar, sejak 4 Juni lalu. Hujan deras selama beberapa hari berbarengan dengan air laut pasang, menyebabkan empat aliran sungai meluap, yakni Sungai Batulicin di Kecamatan Karang Bintang, Sungai Sebamban di Kecamatan Sungai Loban, Sungai Satui di Kecamatan Satui, dan Sungai Kusan di Kecamatan Kusan Tengah. Biang penyebab bencana ekologis di Tanah Bumbu tak bisa lepas dari aktivitas eksploitasi batubara yang ugal-ugalan di wilayah ini. "Tambang merupakan investasi berbasis lahan dan mayoritas tambang batubara di Kalsel ini dengan metode open pit (tambang terbuka). Dari sisi bentang alam saja pasti ada tutupan lahan dialihfungsikan. Tentunya hal itu mengurangi daya dukung dan daya tampung lingkungan," kata Jefry Raharja.

2

6 Daerah di Kalimantan Selatan ini Miliki IKLH Rendah

11 Desember 2023

06:25

Media Indonesia

INDEKS Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) enam daerah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan masih rendah dari target tahun 2022. Masifnya degradasi lahan dan bencana ekologis menjadi masalah utama dihadapi Kalsel. Ada enam daerah dari 13 kabupaten/kota di Kalsel yang belum mencapai target IKLH tahun 2022. Keenam daerah itu Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut, dan Banjarmasin. Beberapa indeks telah menunjukan peningkatan dan mencapai target. Secara umum IKLH meningkat sebesar 0,94, terdiri dari Indeks Kualitas Udara (IKU) meningkat sebesar 0,37, Indeks Kualitas Lahan meningkat sebesar 0,26, Indeks Kualitas Air Laut (IKAL) meningkat 7,97. Namun Indeks Kualitas Air (IKA) yang mengalami penurunan sebesar 0,12,". Faktor lain yang menjadi persoalan lingkungan yaitu eksternalitas dalam pemanfaatan sumber daya alam. Eksternalitas adalah dampak suatu kegiatan produksi oleh satu pihak yang harus dipikul atau diterima oleh pihak lain yang tidak terlibat dalam proses produksi.

Direktur Eksekutif Walhi Kalsel menyebut setidaknya ada tiga kasus konflik sumber daya alam dan lingkungan di Kalsel. Di antaranya kasus longsornya jalan Trans Kalimantan Kilometer 171 akibat aktivitas tambang di Tanah Bumbu, kasus banjir di Kecamatan
Jejangkit, Barito Kuala dengan perusahaan sawit, dan kasus sengketa lahan tambang batubara yang mengakibatkan satu orang warga terbunuh juga di Tanah Bumbu.

3

Banjir Rendam 24 Desa di Kabupaten Tanah Bumbu, 7.743 Orang Terdampak

07 Jun 2024

21:25 WIB

BNBP

Sebanyak 3.080 kepala keluarga (KK) atau 7.743 jiwa terdampak banjir yang terjadi sejak Selasa (4/6), di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Banjir tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang cukup lama sehingga menyebabkan meluapnya air dari empat aliran sungai yang ada. Kecamatan yang terdampak tersebut meliputi Kecamatan Sungai Loban (6 desa), Kecamatan Kusan Hulu (8 desa), Kecamatan Kuranji (1 desa), Kecamatan Kusan Tengah (2 desa), Kecamatan Karang Bintang (1 desa), dan Kecamatan Satui (6 desa). Akibat banjir tersebut sebanyak 3.080 unit rumah dan 845 hektare lahan persawahan terendam banjir.

Akibat banjir ini sedikitnya 124 jiwa harus mengungsi di pos pengungsian yang tersebar di dua lokasi, yakni di SMPN 4 Sinar Bulan, Desa Sinar Bulan dengan jumlah pengungsi 50 jiwa dan di Gedung Wahana Bersujud, Desa Sungai Danau dengan jumlah pengungsi 74 jiwa.

Adapun luapan air penyebab banjir berasal dari empat aliran sungai yang meliputi Sungai Batulicin di Kecamatan Karang Bintang, Sungai Sebamban di Kecamatan Sungai Loban, Sungai Satui di Kecamatan Satui, dan Sungai Kusan di Kecamatan Kusan Tengah.

4

Lahan Sangat Kritis di Tanahbumbu Kalsel Mulai Berkurang Setiap Tahun, Ini Penyebabnya

1 Agustus 2024

10:02 WITA

Banjarmasin.Tribunnews

Setiap tahun secara bertahap lahan sangat kritis di Kabupaten Tanahbumbu, mulai berkurang. Saat ini luasan lahan sangat kritis, dikatakan oleh Zania Safany luasnya sudah berkurang dari yang dulu sekitar 500 hektar menjadi 487,8 hektare. Pengurangan ini dipengaruhi atas hasil program penanaman yang rutin mereka programkan sejak tahun 2018, yang menanam berbagai jenis tumbuh di sempadan sungai. Dimana pada tahun 2018, sebanyak 1 hektar, kemudian di tahun 2019, 4,6 hektare, 2020-2021, 1,2 hektar, 2022, 2 hewtar dan tahun 2023 ada 3,4 hektar. Sehingga totalnya sebanyak 12,2 hektar. Penanaman jenis tumbuhan yang ditanam awalnya adalah pohon bambu, namun setelah dilakukan kajian kesesuaian vegetasi maka dipilihlah jenis pohon buah dan tanaman kayu.

5

Sampah Jadi Perosoalan Serius Di Tanah Bumbu

1 Agustus 2023

-

Goodnews

Jumlah penduduk Tanah Bumbu semakin bertambah tapi persoalan sampah tak sanggup hanya diatasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Tanah Bumbu. Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar, melalui Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Mukhlis, membuka Pembinaan Teknis Infrastuktur Persampahan Tahun 2023 sebagai salah satu cara untuk mengatasi sampah. menangani sampah merupakan persoalan yang tidak mudah, akibat semakin meningkatnya jumlah penduduk, ditambah meningkatnya konsumsi, sementara ketersediaan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) semakin terbatas. Kemudian keterbatasan sumber daya manusia SKPD menangani kebersihan, keterbatasan fasilitas pendukung pengelolaan sampah, konsep pengelolaan sampah masih konvensional, hingga sampai pada masalah sosial, yakni rendahnya keaktifan masyarakat untuk mematuhi ketentuan pembuangan sampah.

6

Tragedi Km 171 Tanah Bumbu, Tambang Kembali Bergeliat

19 Mei 2023

-

Bakabar

Beberapa lampu menara terlihat dari tepi jalan Kilometer (Km) 171, Satu, Tanah Bumbu yang delapan bulan terakhir longsor digerus tambang batu bara. Amblasnya jalan nasional Kilometer 171 Desa Satui Barat, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) menyisakan ragam pekerjaan rumah pemerintah. Arus lalu lintas masih terganggu, belasan kepala keluarga terpaksa mengungsi. Kini perusahaan terkesan saling lempar penanganan. Sementara amblasnya jalan membuat pengendara mobil roda empat ke atas belum bisa melalui jalan penghubung Tanah Laut-Tanah Bumbu. Rumah warga ikut retak retak, diduga sebagai dampak dari aktivitas pertambangan yang semakin mepet ke jalan. Hasil analisis organisasi lingkungan hidup Walhi, longsor jalan nasional Km 171 adalah imbas dari masifnya aktivitas penggalian batu bara. Walhi mendapati fakta bahwa lubang tambang yang diduga menjadi biang longsor hanya berjarak 38 meter dari sisi utara dan 152 meter sisi selatan dari badan jalan nasional 171.

7

Kasus ISPA Meningkat di Masa Karhutla, Dinkes Tanahbumbu Tolak Sebut Kebakaran Lahan Penyebab Utama

18 Oktober 2023

14:06 WITA

Tribunnews.Tanahbumbu

Saat ini Kabupaten Tanahbumbu, Provinsi Kalimantan Selatan menghadapi serangan dari api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang sudah membakar lebih dari 350 hektar lahan dan hutan di kabupaten berjuluk Bumi Bersujud iniDampak Bahaya kesehatan dari Kabut Asap, salah satunya adalah kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Berdasarkan data yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanahbumbu melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Wenti Setia Anggraini bahwa, pada periode Januari sampai Juli rata-rata 1000 kasus ISPA per bulan dan dengan ritme penurunan pada periode itu.meskipun kejadian penyakit ISPA terjadi peningkatan pada periode Juli sampai dengan September dibandingkan dengan periode Januari sampai Juni yang mana itu beriringan dengan meningkatnya kejadian karhutla, tapi bukan berarti karhutla adalah penyebab. utama peningkatan kasus ISPA.

8

Banjir Susulan Melanda Kabupaten Tanah Bumbu

13 June 2024

10:32

MetroTV News

Banjir susulan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menyusul tingginya intensitas hujan dalam beberapa Waktu terakhir. Akibat tingginya curah hujan, sejumlah wilayah di Tanah Bumbu kembali dilanda banjir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, R Suria Fadliansyah, Kamis, 13 Juni 2024, dalam laporan kebencanaannya menyebut banjir melanda delapan desa di Kecamatan Kusan Tengah dan tiga desa di Kecamatan Kusan Hilir. Tercatat jumlah korban terdampak banjir di Kecamatan Kusan Tengah sebanyak 1.383 keluarga atau 4.891 jiwa. Banjir juga menyebabkan terendam belasan fasilitas umum termasuk kantor desa, 1.106 hektare areal persawahan, dan 272 buah kolam ikan. Ketinggian banjir mencapai lebih satu meter.

9

Kamaruddin Simanjuntak Minta Jaksa Agung Tangani Kasus Kerusakan Lingkungan di Pantai Bunati Kalsel

13 Juni 2024

16:29 WIB

Wartakota.Tribunnews

Kamaruddin Simanjuntak menyoroti kasus perusakan lingkungan di kawasan wisata Pantai Bunati, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedatangan Kuasa hukum dari Forum KAKI Indonesia - KAKI Kalsel itu hendak menemui Jaksa Agung, ST Burhanuddin la ingin mengadukan kasus perusakan lingkungan yang merugikan negara di Kabupaten Tanah Bumbu. Berkaca kasus tersebut. Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan praktek tambang ilegal marak terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Tak hanya menimbulkan kerugian negara, tambang ilegal yang kini beroperasi bebas itu menyebabkan kerusakan lingkungan Satu di antara sejumlah tambang ilegal tersebut diungkapkan mantan pengacara keluarga Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Jitu berada di kawasan wisata Pantai Bunati, Kabupaten Tanah Bumbu

10

Puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemprov Kalsel Tanam 8.000 Bibit Mangrove di Pesisir Tanah Bumbu

3 Juli 2024

13:31 WITA

Sonora

Sebanyak 8.000 bibit mangrove, ditanam pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 tingkat provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang dilaksanakan di Desa Muara Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu. aksi penanaman mangrove dan aksi bersih pantai yang dilakukan ini merupakan salah satu bentuk pemulihan lahan yang berkaitan langsung dengan upaya penyelesaian krisis iklim. Pemulihan lahan yang terdegradasi sangat penting karena menjadi ruang hidup manusia, menyediakan makanan, pakaian, dan tempat perlindungan, dan mata pencaharian. Pemulihan lahan yang terdegradasi sangat penting karena menjadi ruang hidup manusia, menyediakan makanan, pakaian, dan tempat perlindungan, dan mata pencaharian

Dari tabel diatas, kita bisa melihat berbagai isu lingkungan yang diangkat oleh media dan bagaimana peristiwa tersebut dipublikasikan. Berikut merupakan pembahasan dari masing-masing berita yang tercantum dalam tabel:

  • Banjir Tanah Bumbu, Sinyal Degradasi Lingkungan dan Krisis Iklim, Artikel ini menggarisbawahi kaitan antara kejadian banjir di Tanah Bumbu dengan degradasi lingkungan akibat aktivitas tambang batubara. Melalui liputan dari Mongabay, sebuah situs berita lingkungan, permasalahan banjir tidak hanya dilihat sebagai fenomena cuaca, tetapi juga sebagai akibat langsung dari eksploitasi alam yang mengurangi daya dukung lingkungan. Framing berita ini menekankan urgensi untuk memperhatikan dampak dari aktivitas tambang terhadap perubahan iklim dan ekosistem.
  • 6 Daerah di Kalimantan Selatan ini Miliki IKLH Rendah, Berita ini dari Media Indonesia mengangkat isu rendahnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di beberapa daerah di Kalimantan Selatan, termasuk Tanah Bumbu. Penurunan kualitas lingkungan di wilayah ini dikaitkan dengan degradasi lahan dan bencana ekologis. Framing dari berita ini berfokus pada kegagalan mencapai target IKLH dan menyoroti eksternalitas negatif dari eksploitasi sumber daya alam, yang seringkali menyebabkan konflik dan kerugian bagi masyarakat setempat.
  • Banjir Rendam 24 Desa di Kabupaten Tanah Bumbu, 7.743 Orang Terdampak, Artikel dari BNPB ini memberikan laporan rinci mengenai dampak banjir di Tanah Bumbu, yang merendam puluhan desa dan mempengaruhi ribuan penduduk. Berita ini memberikan gambaran tentang skala bencana dan respons yang diperlukan, dengan fokus pada jumlah korban, kerugian materi, serta kebutuhan untuk penanganan darurat.
  • Lahan Sangat Kritis di Tanahbumbu Kalsel Mulai Berkurang Setiap Tahun, Ini Penyebabnya, Berita dari Banjarmasin.Tribunnews menyoroti upaya pengurangan lahan kritis di Tanah Bumbu melalui program penanaman pohon yang dimulai sejak tahun 2018. Framing berita ini lebih optimis, dengan menekankan hasil positif dari inisiatif penanaman yang mampu mengurangi lahan kritis secara bertahap. Namun, ini juga menunjukkan bahwa meskipun ada upaya perbaikan, tantangan lingkungan masih terus ada.
  • Sampah Jadi Persoalan Serius di Tanah Bumbu, Artikel dari Goodnews mengangkat masalah serius terkait penanganan sampah di Tanah Bumbu. Berita ini mencerminkan kompleksitas isu sampah, terutama dalam konteks pertumbuhan penduduk dan keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah. Framing ini menunjukkan bagaimana masalah sosial, kurangnya kesadaran masyarakat, dan keterbatasan infrastruktur menjadi penghambat utama dalam mengatasi permasalahan lingkungan.
  • Tragedi Km 171 Tanah Bumbu, Tambang Kembali Bergeliat, Berita dari Bakabar menyoroti dampak dari tambang batubara yang menyebabkan longsor di jalan nasional Kilometer 171, yang kemudian mengganggu lalu lintas dan mengakibatkan kerusakan rumah warga. Framing berita ini menekankan pada risiko yang dihadapi oleh masyarakat sekitar akibat aktivitas tambang, serta kurangnya tanggung jawab perusahaan tambang dalam menangani dampak negatif yang ditimbulkannya.
  • Kasus ISPA Meningkat di Masa Karhutla, Dinkes Tanahbumbu Tolak Sebut Kebakaran Lahan Penyebab Utama, Artikel dari Tribunnews.Tanahbumbu melaporkan peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) selama musim kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun, framing berita ini menunjukkan adanya penolakan dari Dinas Kesehatan untuk mengaitkan langsung antara karhutla dan peningkatan ISPA, yang mencerminkan adanya kontroversi atau perbedaan pandangan mengenai penyebab utama masalah kesehatan ini.
  • Banjir Susulan Melanda Kabupaten Tanah Bumbu, Artikel dari MetroTV News melaporkan banjir susulan yang kembali melanda beberapa wilayah di Tanah Bumbu. Framing berita ini mirip dengan berita sebelumnya, namun menambahkan informasi mengenai dampak lanjutan dari banjir serta kerusakan yang terjadi, yang mengindikasikan situasi darurat yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
  • Kamaruddin Simanjuntak Minta Jaksa Agung Tangani Kasus Kerusakan Lingkungan di Pantai Bunati Kalsel , Berita dari Wartakota.Tribunnews menyoroti upaya hukum terkait kerusakan lingkungan di Pantai Bunati akibat aktivitas tambang ilegal. Framing berita ini menekankan pentingnya tindakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan dan menyoroti dampak tambang ilegal yang tidak hanya merusak ekosistem tetapi juga merugikan negara.
  • Puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemprov Kalsel Tanam 8.000 Bibit Mangrove di Pesisir Tanah Bumbu,Artikel dari Sonora memberikan laporan positif tentang upaya penanaman mangrove di Tanah Bumbu sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Framing berita ini menunjukkan inisiatif pemerintah dalam pemulihan lahan yang terdegradasi, serta komitmen untuk mengatasi krisis iklim melalui tindakan nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun