Mohon tunggu...
Dwi Indah Fatmawati
Dwi Indah Fatmawati Mohon Tunggu... Guru - just me

Just an ordinary human

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Picko dan Pangeran Ikan

6 Mei 2024   06:50 Diperbarui: 6 Mei 2024   06:56 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka bertiga telah siap untuk Kembali ke istana. Paman Turto memimpin di depan dengan tongkat kayunya yang menyeramkan. Orang yang berpapasan dengannnya pasti akan ciut melihat tongkat dan wajah tegas paman Turto. Setelah melewati "Batu Legam", sampailah mereka ke danau. Air danau terlihat tenang, tapi tiba-tiba muncul riak dari dalam air dan muncullah perahu entah darimana asalnya.

Mereka bertiga bergegas naik dan tiba-tiba perahu telah berada di dalam air. "Sungguh pemandangan yang menakjubkan..." Picko membatin. Berkali-kali dia mengusap matanya dan tidak percaya jika dirinya sedang berada di dalam air. Picko memang tidak dapat berenang, jadi Ketika berada di dalam air secara Ajaib, dia merasa sangat senang.

Kedatangan Fortz disambut dengan meriah. Semua penduduk menunggunya di tepi jalan, mereka melambaikan tangan Ketika rombongan Frotz dan Picko lewat. Sang Maharaja yang tidak lain adalah ayah Fortz telah menanti. Raja berterima kasih kepada Picko karena telah menolong dan merawat Fortz. Picko menjadi warga negara istimewa dari Kerajaan Fortz. Picko adalah manusia pertama yang dating ke negeri bawah air dan dia mendapat keistimewaan boleh berkunjung kapan pun diam mau.

Fortz masih ingin Picko tinggal lebih lama, tapi Picko teringat dengan hewan-hewan peliharaannya. Fortz hanya bisa mengantar Picko sampai ke pinggir danau karena Fortz harus mulai membantu ayahnhya menjalankan kerajaan. Fortz memberikan hadiah untuk Picko. Sebentuk kerang emas yang sangat besar. Fortz menyuruh Picko menjualnya agar dia dapat hidup layak.

Picko hanya mengangguk saja. Memang selama ini Picko hidup sangat sederhana, tapi dia merasa bersyukur dan tidak merasa kekurangan apapun. Picko memilih menyimpan kerang emas sebagai kenang-kenangan dari sahabatnya, sang putra mahkota Frotz.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun