Mohon tunggu...
Dwi Noviyanti
Dwi Noviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar menulis sederhana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan Wirausaha Baglog Hamur Tiram Melalui Pemanfaatan Limbah dan Pengolahan Produk

10 September 2021   14:30 Diperbarui: 10 September 2021   14:35 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Pembuatan pupuk organik dari limbah baglog

KKN Back to Village 3 ini dilaksanakan secara mandiri selama 1 bulan di Desa Sukorambi. Hal pertama yang dilakukan ialah identifikasi kegiatan usaha baglog jamur tiram untuk menentukan program kerja yang tepat dalam mencapai tujuan dilaksankannya KKN ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Usaha baglog jamur tiram ini sebelum pandemi berjalan lancar dengan pelanggan dari beberapa kecamatan lain yang memiliki permintaan cukup tinggi. 

Namun dikarenakan merosotnya permintaan pasar, para pelanggan akhirnya juga menurunkan jumlah permintaan baglog. Kendala lain dari usaha ini adalah pembibitan yang gagal, yang akhirnya dimanfaatkan untuk budidaya sendiri dan menjualnya kepada masyarakat sekitar. Bahkan, jika baglog yang gagal cukup banyak maka pemiliki usaha akan membuangnya tanpa ada pemanfaatan kembali. Tahap persiapan yaitu membuat canvas yang berisi visi misi, tahapan kerja, hingga tujuan yang ingin dicapai.

Gambar 2. Canvas
Gambar 2. Canvas
Pengolahan baglog bekas menjadi pupuk organik merupakan salah satu langkah yang tepat dalam mengelola limbah. Pengolahan limbah dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah baglog untuk diolah menjadi pupuk organik melalui proses pengomposan sehingga menghasilkan produk yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman (Alqamari, M. dkk. 2021).  Pelatihan pembuatan pupuk ini dilakukan pada minggu kedua di rumah sasaran. Penyiapan alat dan bahan dilakukan bersama dengan sasaran yang diantaranya adalah limbah baglog, seresah tanaman, EM4, sedikit tanah, dan gula. Pembuatan pupuk dilakukan dalam jumlah kecil untuk mempercepat kematangan kompos sehingga dapat dikemas pada minggu ke 4.

Gambar 3. Pembuatan pupuk organik dari limbah baglog
Gambar 3. Pembuatan pupuk organik dari limbah baglog
Jamur tiram yang dijual secara mentah kepada masyarakat akan diolah menjadi makanan jadi sehingga mampu menaikkan nilai jualnya. Mengolah jamur tiram menjadi jamur crispy adalah salah satu langkah yang cukup tepat mengingat camilan merupakan makanan yang sering dicari oleh masyarakat. Jamur crispy ini akan dibuat menarik dengan menambahkan bubuk perasa seperti balado dan barbeque. Apalagi remaja saat ini sangat menyukai makanan-makanan ringan yang memiliki rasa pedas.

Gambar 4. Proses pembuatan jamur crispy
Gambar 4. Proses pembuatan jamur crispy
Usaha dalam menarik minat konsumen dapat dilakukan dengan membuat logo atau merek pada suatu  produk. Logo atau merek dari suatu produk sangat mempengaruhi kualitas dari produk tersebut. Logo yang tertera pada produk dapat menjadi daya tarik bagi konsumen serta memudahkan konsumen untuk mengingat produk tersebut. Menurut Pratiwi, dkk (2020), keberadaan merek akan membuat suatu produk dapat lebih dikenal dan mampu bersaing dengan produk lainnya yang sejenis. Oleh karena itu sangat diperlukan pembuatan merek produk dengan membbuat stiker yang ditempelkan pada kemasan seperti gambar berikut ini

pupuk-1-613b04e501019038871643b2.jpg
pupuk-1-613b04e501019038871643b2.jpg
Gambar 5. Logo dari pupuk organik dan jamur crispy
Gambar 5. Logo dari pupuk organik dan jamur crispy
 Menurut Nurhaedah (2018), Strategi promosi sangat berpengaruh dan merupakan kunci keberhasilan penjualan suatu produk. Promosi penjualan dari kedua produk akan dilaksanakan secara offline dan online. Secara offline dapat dilakukan dengan menawarkan secara langsung kepada masyarakat dan melalui saluran distribusi dengan menitipkan ke toko-toko yang mau bermitra untuk produk jamur crispy. Saluran distribusi dapat mendorong para pelanggan untuk menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan atau pihak produsen (Jaenuddin, 2020).

Gambar 6. Kegiatan saluran distribusi
Gambar 6. Kegiatan saluran distribusi
Secara online, promosi dan penjualan dilakukan dengan membuat akun sosial media yaitu instagram serta akan dilakukan pelatihan dalam pengelolaannya.

Gambar 7. Akun sosial media untuk promosi dan penjualan
Gambar 7. Akun sosial media untuk promosi dan penjualan
Pelaksanaan serangkaian program kerja diatas masih belum terlihat keberhasilannya terhadap peningkatan pendapatan. Namun dengan adanya program kerja tersebut telah membantu sasaran dalam menemukan inovasi baru dalam mengembangkan usaha. Limbah yang tadinya terbuang begitu saja sekarang dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bermanfaat. Keberlangsungan program kerja tersebut dalam jangka waktu yang lebihlama diharapkan mampu membantu meningkatkan pendapatan (income) pemilik usaha baglog jamur tiram sebagai sasaran dari KKN Back to Village 3.

KESIMPULAN

Kegiatan KKN Back to Village 3 yang telah dilakukan di Desa Sukorambi telah berjalan lancara sesuai dengan yang diharapkan. Kegiatan KKN ini meliputi pembuatan pupuk organik dari limbah baglog, pembuatan jamur crispy aneka rasa, pembuatan dan pengelolaan sosial media, pembuatan merek dan strategi pemasaran. Serangkaian kegiatan tersebut dapat dijadikan sebagai inovasi bagi sasaran dalam mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, program kerja tersebut dapat dilaksanakan kedepannya sehingga mampu meningkatkan income bagi sasaran.

UCAPAN TERIMA KASIH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun