Mohon tunggu...
Dwi Noviyanti
Dwi Noviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar menulis sederhana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan Wirausaha Baglog Hamur Tiram Melalui Pemanfaatan Limbah dan Pengolahan Produk

10 September 2021   14:30 Diperbarui: 10 September 2021   14:35 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Pembuatan pupuk organik dari limbah baglog

ABSTRACT
The COVID-19 pandemic, which is still ongoing until now, has had a major impact on society, especially in the economic sector. The decline in the economic sector was not only felt by the upper middle class but also by the lower middle class. Like one of the people in Sukorambi Village who has an oyster mushroom baglog business which has decreased market demand. This causes revenue to decrease by up to 50%. The innovation of making organic fertilizer by utilizing damaged or consumable baglog waste is expected to be able to increase the selling value of the by-product of the business. In addition, processing oyster mushrooms into crispy mushrooms by adding various flavors will also attract consumers. Marketing through social media will support a wider marketing reach. The implementation of the program is expected to be able to help increase the income of the target and other parties who are interested in doing the same business.
Keyword : baglog, oyster mushroom, organic ferlitilizer


ABSTRAK
Pandemi covid-19 yang masih berlangsung hingga kini semakin menimbulkan dampak yang besar bagi masyarakat, khususnya pada sektor ekonomi. Kemerosotan pada sektor ekonomi tidak hanya dirasakan oleh masyarakat menengah ke atas melainkan juga oleh masyarakat menengah ke bawah. Seperti salah satu masyarakat yang ada di Desa Sukorambi yang memiliki usaha baglog jamur tiram yang mengalami penurunan permintaan pasar. Hal itu menyebabkan pendapatan menurun hingga 50%. Inovasi pengmbuatan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah baglog yang rusak maupun habis pakai diharapkan mampu menambah nilai jual dari hasil samping usaha tersebut. Selain itu, mengolah jamur tiram menjadi jamur crispy dengan menambahkan aneka rasa juga akan menarik minat konsumen. Pemasaran melalui sosial media akan mendukung jangkauan pemasaran yang lebih luas. Dilaksanakannya proker tersebut diharapkan mampu membantu meningkatkan pendapatan sasaran maupun pihak lain yang tertarik untuk melakukan usaha yang sama.
Kata Kunci: Baglog, jamur tiram, pupuk organik

PENDAHULUAN

Desa Sukorambi terletak di Kecamatan Sukorambi yang secara administratif masuk ke dalam Kabupaten Jember. Desa Sukorambi memiliki luas wilayah 1.112,65 hektar yang terbagi menjadi 3 dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun Manggis, dan Dusun Curahdami. Terdapat 27 RW dan 73 RT dengan total penduduk sebanyak  11.597 jiwa atau 4.617 kepala keluarga (KK). Jarak Desa Sukorambi dengan pusat kota hanya berkisar 6-7 kilometer.

Luasnya lahan pertanian di Desa Sukorambi membuat mata pencaharian warga Desa Sukorambi didominasi sebagai petani. Tanah yang subur menjadikan petani dapat menanam berbagai jenis tanaman dari tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Khususnya di Dusun Krajan warga masyarakatnya  lebih suka menanam padi dan tanaman sayur seperti kangskung, sawi dan kenikir. Mata pencaharian lain dari masyarakat di Desa Sukorambi ialah pedagang, industri kerajinan, guru, pekerja pabrik, guru, pegawai pemerintah, dan lain-lain.

Terjadinya pandemi covid 19 yang belum berakhir sampai saat ini menimbulkan dampak yang semakin besar terhadap manusia. Salah satu dampak yang begitu besar yaitu pada sektor perekonomian masyarakat yang semakin merosot khususnya bagi masayarakat menengah ke bawah. Hasil panen yang murah, pelanggan dan permintaan menurun, pengurangan keryawan, dan masih banyak lainnya. Hal ini tentu juga dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka menghadapi pendemi covid-19 ini. Sebagai masyarakat biasa hanya bisa tetap menjalankan rutinitasnya tanpa melanggar aturan demi mempertahankan kehidupannya.

Melihat berbagai kondisi masyarakat yang semakin terpuruk, saya Dwi Noviyanti, mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Viilage 3 mengambil tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 dengan judul program kerja "Pengembangan Wirausaha Baglog Jamur Tiram Sebagai Upaya Peningkatan Income". Sasaran saya adalah salah satu pengusaha UMKM baglog jamur tiram di Dusun Krajan, Desa Sukorambi. Pada saat ini, kondisi pendapatan sasaran menurun hingga 50% dikarenakan dampak oleh adanya pandemi covid-19.

BAHAN DAN METODE

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 dengan tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masayarakat Terdampak Covid-19 dilaksanakan mulai tanggal 12 Agustus sampai 9 September 2021. Sasaran dalam KKN ini yaitu Bapak Suliman (52 tahun) yang memiliki usaha pembuatan baglog jamur tiram. Lokasi dari kegiatan KKN yaitu di Dusun Krajan, Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Tujuan yang diharapkan dalam pelaksanaan KKN Back to Village ini ialah dapat meningkatkan pendapatan dengan cara mengolah limbah baglog jamur tiram menjadi pupuk organik dan membuat jamur crispy dengan aneka rasa.

Kegiatan ini diawali dengan melakukan survei lokasi dan menemukan sasaran yang tepat. Selanjutnya dilakukan wawancara identifikasi potensi dan permasalahan yang ada pada usaha tersebut. Hasil wawancara tersebut dijadikan acuan dalam membuat program kerja yang selanjutnya didiskusikan dengan sasaran. Kegiatan KKN Back to Village ini dilakukan dengan pendampingan ke masyarakat sasaran. Mulai dari pembuatan pupuk organik dari limbah baglog, pengolahan jamur crispy, pembuatan logo dan pengemasan produk, serta pengelolaan sosial media.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun