Mohon tunggu...
Dwi AriSeptyowati
Dwi AriSeptyowati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Di manapun kita bisa belajar. Di manapun kita bisa menjadi guru sekaligus murid.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Macapat Wadah Curhat

7 Desember 2022   17:27 Diperbarui: 7 Desember 2022   17:39 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat dan tentram selamanya

Rendah hati kepada siapa saja

Tanpa ada kekurangan

Tingkah laku yang utama

Hal tersebut pantas untuk dicontoh

Melalui tembang tersebut, pencipta mengungkapkan pandangannya terhadap Ibu Suranti sebagai Kepala Sekolah yang pandai, unggul dalam berbagai bidang dan rendah hati kepada siapa saja. Sebagai kepala sekolah yang pantas sebagai suri tauladan bagi bapak ibu guru dan peserta didik khususnya.

Tembang macapat juga dapat dijadikan sebagai tempat curhat. Seperti yang banyak kita lihat, banyak sekali lagu-lagu yang mengisahkan kehidupan seseorang mulai dari agama, kepahlawanan, pendidikan, bahkan asmara. Banyak sekali lagu-lagu dengan tema asmara.

 Demikian juga dengan tembang macapat. Tempat macapat dapat dijadikan sebagai wadah curahan hati kita. Ketika sedang senang, sedih, jatuh cinta, bahkan sakit hati dapat kita tuangkan dalam bentuk tembang atau lagu. Perhatikan contoh tembang berikut:

Pangkur

 

Dwi tunggal kang aranira

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun