Mohon tunggu...
Dwi Isnaini
Dwi Isnaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur yang menyukai dunia tulis menulis

Owner CV Rizki Barokah perusahaan dalam bidang makanan ringan. Penulis buku "Karakter Ayah Pebisnis untuk Sang Anak Gadis"

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

6 Thinking Hat, Membuat Anda Komplit Sebelum Membuat Keputusan

5 Juni 2022   02:48 Diperbarui: 5 Juni 2022   06:40 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah perusahaan besar mempunyai masalah dengan lift. Lift itu begitu tua sehingga siapa pun yang naik lift tersebut merasa bergerak lambat. Sang pemilik lift lalu menantang Edward de Bono untuk memberi solusi tanpa mengganti lift karena biayanya terlalu besar. Dengan santainya Edward menjawab tantangan tersebut untuk memasang cermin pada dinding lift agar liftnya terasa cepat.

Pada mulanya sang pemilik lift bingung, tetapi tetap mengikuti saran Edward. Setelah cermin terpasang, maka tidak ada lagi yang mengeluh liftnya lambat. Tahu tidak kenapa? Karena yang naik lift sekarang sibuk berkaca.  Hehehe.

Edward de Bono, seorang psikolog mengatakan bahwa manusia mempunyai 6 gaya berpikir yang diimajinerkan sebagai topi. Topi itu bisa dipakai bergantian untuk memecahkan suatu masalah dari beberapa sudut pandang. Saya yakin konsep ini bisa diterapkan dalam bisnis, karena seorang pengusaha setiap hari harus berhadapan dengan masalah dan resiko.

Berikut berbagai warna topi tersebut:

1. Topi Putih

Ketika memakai topi putih, Anda sedang mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya berupa data. Tujuannya adalah agar Anda berpikir berdasarkan fakta, bukan dugaan atau opini yang terlihat saat Anda mengatakan, "Menurut saya....", "Sepertinya...".

Saat memakai topi putih, tanyalah pada diri Anda sendiri:

-Info apa yang sudah diketahui?

-Apakah infonya valid?

-Info apa yang belum dimiliki?

-Bagaimana mendapat info yang harus dimiliki untuk lanjut ke tahap berikutnya?

Semakin berkualitas data, maka semakin mudah Anda membuat keputusan.

2. Topi Merah

Ketika menggunakan topi merah, Anda harus mengedepankan emosi, intuisi, perasaan, naluri, dan insting tanpa melihat data atau fakta. Lihatlah persoalan dari sudut pandang emosi dan perasaan baik positif maupun negatif, tanpa perlu alasan dan logika. 

Keuntungannya adalah Anda dapat membuat keputusan segar ketika data dan fakta tidak mendukung rencana Anda. Intuisi Anda mengatakan 'gali lebih dalam lagi' lanjutkan walaupun resikonya tinggi.

Contoh kasus:

Pocari Sweet awalnya dianggap tidak enak. Rasanya tanggung, manis tidak asin juga tidak. Banyak pengecer menolak menerima produk tersebut walau sekedar mencoba berjualan. 

Tim marketing lalu menjualnya secara langsung kepada konsumen di berbagai event dengan harga Rp 10.000 per kaleng. Tetapi konsumen protes, rasanya aneh tidak jelas, mereka marah-marah bahkan menyiramkannya ke wajah salesman. Penjualannya disambut dengan buruk di pasar.

Kemudian Presdir Akihito membuat keputusan mengagetkan untuk membagikan produk secara gratis agar diminum setiap orang di setiap tempat dalam jumlah yang besar. Akihito menderita kerugian hingga 400 Milyar karena membagikan 30 juta kaleng pocari sweet secara gratis. Diakhir cerita, perjuangannya pun terbayar karena setelah 2 tahun penjualannya lompat menjadi 2,6 Trilyun.

3. Topi Kuning

Kuning melambangkan hal positif. Ketika Anda memakai topi kuning, pikirkan manfaat dan keuntungan untuk meraih kesempatan yang lebih baik. Topi ini membantu Anda terus melangkah ketika segala sesuatu tampak sulit. Fokus topi kuning hanya optimisme dengan berpikir logis dan positif agar rencana dapat dilaksanakan.

Pertanyaan yang harus Anda jawab saat memakai topi kuning antara lain:

-Apa sisi positifnya?

-Apa manfaat dan keuntungannya?

-Bagaimana ide ini dapat membantu usaha?

4. Topi Hitam

Memakai topi ini akan mengajak Anda melihat masalah dari sudut pandang negatif, seperti auditor yang berpikir kritis menganalisa berbagai resiko. Disini Anda akan menggunakan logika negatif untuk melihat semua sisi buruk suatu keputusan secara hati-hati agar  bisa tahu:

-Keadaan terburuk yang akan terjadi

-Situasi dimana ide tidak mungkin terlaksana

-Berbagai resiko yang akan menggagalkan rencana

Selama menggunakan topi htam, Anda harus mempertimbangkan seluruh rintangan yang akan dihadapi. Anda juga harus mencari kelemahan yang belum terlihat dalam rencana. Topi hitam bagus digunakan setelah Anda memakai topi kuning, karena Anda dapat memperbaiki rencana atau menyiapkan rencana cadangan sebelum sesuatu yang buruk terjadi.

5. Topi Hijau

Topi hijau membuat Anda berpikir super kreatif (out of the box). Biarkan otak berpikir alternatif sebebas dan sebanyak mungkin. Keluarkan ide seliar mungkin tanpa berpikir logis.

Contoh kasus: seorang direktur perusahaan cokelat di tuntut untuk berinovasi untuk meningkatkan penjualan. Direktur ini pusing karena semua jenis varian cokelat sudah ada dipasaran. Dari cokelat buah, cokelat wine, dan lain sebagainya. Tanpa sengaja ia bertemu seorang tukang sapu dan bercerita kegalauannya. Tukang sapu itu memberi ide dengan santainya, "Buat saja cokelat warna putih".

Sejak itulah tercipta cokelat warna putih dan berhasil menyedot perhatian publik. Inilah contoh ide yang keluar dari zonanya, dimana cokelat lazimnya berwarna cokelat.

Jadi, topi hijau berbicara pertumbuhan, kreativitas, ide baru yang belum pernah dieksekusi. Topi hijau meninggalkan ide lama dan beralih ke perubahan baru, alternatif, cemerlang, inovasi yang benar-benar berbeda.

6. Topi Biru

Pakailah topi biru untuk berpikir secara terorganisir dan runut. Jika banyak ide muncul di kepala Anda, gunakan topi biru terlebih dahulu supaya Anda dapat menyusun skala prioritas.

Nah, itulah 6 topi berpikir. Teknik terbaik untuk menyelesaikan masalah, mengevaluasi proposal, desain atau rencana kerja. 6 topi berpikir ini dapat membantu Anda melihat masalah dari berbagai perspektif penting yang berbeda-beda secara holistik sebelum Anda membuat keputusan.

Tidak semua orang memiliki gaya berpikir lengkap apalagi memaksimalkan penggunaannya. Kebanyakan orang hanya membuat keputusan dengan hanya memakai 1 topi saja. Mereka tidak lanjut memakai topi warna lainnya. Padahal, semakin sering berlatih memakai 6 warna topi ini, maka akan tercapai keputusan yang luar biasa dalam bisnis Anda.

Selamat mencoba 6 topi berpikir. 

Salam sukses selalu

bahan Bacaan:

Yudha Adhyaksa. 2020. Berilmu sebelum Berbisnis. Yogyakarta: Hijrah Academy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun